Konten dari Pengguna

Sejarah, Manfaat, dan Bahaya, dari Limau Gedang

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
14 Oktober 2020 1:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Engin_Akyurt di Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Engin_Akyurt di Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai tambahan baru dalam keluarga buah jeruk, grapefruit atau limau gedang pertama kali terlihat di Pulau Barbados pada tahun 1750. Buah ini merupakan hasil dari persilangan antara jeruk bali dan jeruk manis, dan dinamakan grapefruit karena ia memiliki kemiripan cara tumbuh dengan anggur. Sebagian sumber menyebutkan mungkin nama itu tercipta karena limau gedang yang masih belum matang terlihat seperti anggur hijau berukuran besar.
ADVERTISEMENT
Limau gedang juga sempat dianggap sebagai "buah terlarang", jika dilihat dari sejarahnya saat datang ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 1823. Tidak seperti buah jeruk lainnya (seperti jeruk manis, lemon, dan jeruk nipis), jeruk yang satu ini harus menerima sambutan kurang ramah dari masyarakat.
Akan tetapi, seiring waktu orang-orang AS mulai menerimanya, berkat usaha dari para petani di Florida. Negara Bagian Florida memang terkenal sangat maju dalam memproduksi buah jeruk jenis apapun. Begitu pula dengan jeruk limau gedang, yang kemudian dibuat berhasil menarik imajinasi publik dan menjadi makanan yang paling banyak dicari di supermarket. Buah ini juga menjadi makanan diet favorit pada tahun 1930-an, baik dimakan secara langsung maupun disajikan menjadi jus.
Foto oleh Couleur di Pixabay
Berbicara mengenai kandungan nutrisi di dalamnya, limau gedang ternyata berkalori rendah, tinggi serat, dan secara alami bebas lemak dan kolesterol. Meskipun rasanya terkadang asam, namun jeruk ini masih menjadi buah populer di AS karena mengandung banyak sumber vitamin C yang baik, serta mengandung cukup kadar potasium yang sangat dibutuhkan tubuh.
ADVERTISEMENT
Memang banyak sekali manfaat yang diberikan oleh limau gedang, namun ada satu pantangan yang tidak boleh dilakukan, yaitu memakan buah ini setelah mengonsumsi obat-obatan. Menurut penelitian, limau gedang memiliki kandungan yang disebut furanocoumarin yang dapat menghambat proses penyerapan obat di dalam tubuh.
Saat obat masuk ke dalam tubuh, zat di dalamnya akan mengalir di dalam aliran darah dan itu akan mempermudah penyerapan obat ke seluruh tubuh. Saat kita memakan limau gedang ini, maka kandungan furanocoumarin akan menghambat pergerakan enzim atau zat yang dibawa oleh obat ke seluruh tubuh. Zat obat yang tinggal terlalu lama dan tidak terserap dengan baik di dalam tubuh, dapat berubah menjadi racun yang tentunya akan sangat berbahaya bagi tubuh.
ADVERTISEMENT