Sejarah Munculnya Korea Selatan dan Utara, Dua Negara Korban Adu Domba

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
5 Juni 2021 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tentara Amerika Serikat dalam Perang Korea | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tentara Amerika Serikat dalam Perang Korea | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Perang Korea, yang terjadi antara tahun 1950-1953, termasuk aksi militer pertama pada masa Perang Dingin. Hal tersebut dipicu oleh invasi 75.000 tentara Korea Utara pada tanggal 25 Juni 1950 ke Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Perang Korea ini juga menjadi konflik sipil yang menjadi perang proksi antara negara adidaya. Mereka bentrok atas dasar politik komunisme dan demokrasi.
Sekitar 2 sampai 4 juta orang tewas selama Perang Korea. 70 persen diantaranya adalah warga sipil. Sampai kini, belum ada perjanjian damai apapun yang ditandatangani.
Terbelahnya Korea Jadi Selatan dan Utara
"Perang Korea adalah perang saudara," begitulah yang terucap dari mulut Charles Kim, profesor asosiasi Korea Foundation, Departemen Sejarah dari Universitas Wisconsin-Madison.
Korea dulunya satu kesatuan kerajaan yang telah berdiri selama berabad-abad. Sampai akhirnya sistem itu mulai runtuh, ketika Jepang menduduki Korea selama periode Perang Rusia-Jepang (1904–1905).
Zaman Dinasti Bersatu di Korea berakhir pada tahun 1910. Dan Jepang menguasai Korea dari tahun 1910-1945.
ADVERTISEMENT
Tetapi, ketika Jepang menyerah kepada Sekutu, setelah dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, kendali atas semenanjung Korea beralih ke Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Bentrokan atas perbatasan terus meningkatkan ketegangan, pada tahun 1948-1950. Lalu pada 1948, Amerika Serikat meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB untuk mensponsori pemungutan suara bagi warga korea, untuk menentukan pemerintahan masa depan mereka.
Saat itu, Soviet di bagian Utara, menolak untuk berpartisipasi, sementara AS di bagian Selatan membentuk pemerintahannya sendiri di Seoul, di bawah kepemimpinan Syngman Rhee sebagai sosok politik yang anti-komunis. Sebagai pembalasan, Kim Il Sung, mantan gerilyawan komunis, diangkat menjadi Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Korea.
Empat Tentara AS dalam Perang Korea | Wikimedia Commons
Ketika Korea Utara menginvasi Korea Selatan pada 25 Juni 1950, mereka mendapatkan bantuan langsung dari veteran-veteran perang berpengalaman dari Perang Saudara China yang baru saja berakhir pada Agustus 1949. Pasukan Korea Utara saat itu mendominasi peperangan, membuat dunia ikut menyaksikan apa yang akan terjadi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat awalnya tidak ingin terlibat dalam invasi apa pun. Mereka tidak ingin terlibat dengan Korea Utara, apalagi China atau Uni Soviet. Namun peristiwa penting di panggung dunia kemudian membuat AS mengubah arah mereka.
Pada 14 April 1950, Presiden AS ke-33, Harry S. Truman, menerima dokumen yang disebut National Security Council Paper Number 68 (NSC-68). Dokumen tersebut dibuat oleh Departemen Pertahanan, Departemen Luar Negeri, CIA, dan badan-badan lainnya, yang isinya adalah menyarankan presiden untuk mengembangkan industri pertahanan: demi melawan apa yang dilihat mereka sebagai ancaman komunisme global. Saran ini kemudian memengaruhi Truman untuk mengambil langkah selanjutnya.
Jadilah, pada 27 Juni 1950, Presiden Truman memerintahkan pasukan AS menuju Korea Selatan untuk melawan invasi dari Korea Utara. Ia menekankan, demokrasi harus terlihat jauh lebih unggul terhadap komunisme.
ADVERTISEMENT
Dan pada 16 Desember 1950, Presiden Truman mengumumkan imperialisme komunis adalah ancaman besar bagi demokrasi.
Gencatan senjata untuk Perang Korea yang ditandatangani pada 27 Juli 1953 lantas memunculkan perbatasan baru antara Korea Utara dan Selatan. Korea Selatan mendapatkan beberapa wilayah tambahan dan demiliterisasi zona antara kedua negara.
Meski begitu, perjanjian perdamaian resmi tidak pernah ditandatangani oleh kedua belah pihak. [*]