Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Seni Cadas Terkuno Berasal dari Indonesia
14 Desember 2019 6:44 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di Maros Sulawesi, Indonesia telah ditemukan sebuah gua bernama gua Leang Bulu Sipong 4 yang terdapat lukisan kuno berumur hampir 44.000 tahun yang lalu. Lukisan ini menggambarkan tokoh hibrida manusia-hewan yang berburu babi kutil dan kerbau kerdil. Berdasarkan penelitian, diperkiran lukisan gua kuno di Indonesia ini dua kali lebih tua dari lukisan adegan perburuan yang pernah ditemukan sebelumnya. Uniknya lagi terdapat alur cerita dalam lukisannya daripada kebanyakan lukisan gua lainnya.
Seni melukis gua atau seni cadas memang menjadi ciri khas dari perubahan zaman prasejarah menuju zaman sejarah. Manusia pada masa itu sudah lebih maju daripada masa prasejarah yang belum mengenal tulisan. Kebanyakan dari lukisan gua kuno hanya menampilkan cetakan tangan, garis, titik, dan bentuk seperti binatang.
ADVERTISEMENT
Sedangkan seni cadas yang ada di Leang Bulu Sipong 4 berbentuk panel sebesar 4,5 meter, menggambarkan enam mamalia yang melarikan diri terdiri dari dua babi kutil Sulawesi, dan empat kerbau kerdil yang dikenal sebagai Anoa (binatang kecil tapi ganas yang masih menghuni hutan Sulawesi, yang kabarnya kini hampir punah di pulau tersebut). Di dalam lukisan itu hewan-hewan tersebut dikejar oleh figur mirip manusia dengan beberapa fitur binatang (akademisi menyebutnya Therianthropes), yang tampak memegang pedang atau tali panjang. Tubuh mereka berbentuk manusia tetapi yang satu tampaknya memiliki kepala seekor burung dan yang lain memiliki ekor.
ADVERTISEMENT
Menurut Brum, gambar dalam lukisan gua Sulawesi memberikan kesan terhadap pemandangan luar biasa yang menunjukkan kisah atau mitor. Memang lukisan gua kuno banyak menampilkan kisah hibrida manusia-hewan yang menjadi ciri khas cerita rakyat di hampir setiap masyarakat modern awal (manusia gua masa sejarah) dan sering dianggap sebagai dewa, roh, atau makhluk leluhur dalam agama kepercayaan manusia saat itu diseluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Lokasi gua pertama kali ditemukan pada tahun 2017 dari ratusan gua yang ada pulau Sulawesi Selatan. Sebenarnya Gua ini berada di area yang mudah untuk dijangkau, dan telah sering dikunjungi para peneliti selama dekade terakhir sayangnya, belum ada yang menemukan lukisan tersebut. Hingga kemudian secara tidak sengaja seorang anggota ekspedisi hutan yang sedang memperhatikan keseluruhan area gua merasa tertarik untuk melihat apa yang tampak sebagai pintu masuk ke sebuah kamar gua di tingkat atas. Akhirnya ia pun inisatifnya memanjat pohon ara didekatnya untuk menyelidiki kedalam gua. "Dan ternyata terdapat situs seni cadas baru yang luar biasa di sana, yang pada dasarnya tidak seperti apa pun yang pernah kita lihat sebelumnya di seluruh wilayah ini," kata Brumm.
ADVERTISEMENT
Ketika hendak mengidentifikasi umur lukisan gua Sulawesi, para ilmuwan agak kesulitan. Menurut penjelasan dalam Jurnal Nature, para ilmuwan mencoba berbagai cara salah satunya mengandalkan analisis pertumbuhan mineral yang terkandung dalam lukisan. Mengukur peluruhan radioaktif uranium dan unsur-unsur lain dalam endapan. Kemudian memberi penanggalan dari mulai 35.100 hingga 43.900 tahun sebagai usia minimum lukisan tersebut.
Penemuan ini sungguh luar biasa bagi Brumm dan tim peneliti lainnya. Mereka merasa bahwa masih ada banyak lagi seni cadas yang masih menunggu untuk ditemukan dan mengubah pemahaman kita tentang kisah manusia. Tentu saja penemuan ini menjadi kebanggan bagi Indonesia, dimana manusia modern awal di Indonesia telah lebih dahulu mengenal seni cadas yang beralur daripada manusia modern lainnya di muka bumi ini.
ADVERTISEMENT
Sumber: nytimes.com| scientificamerican.com | theguardian.com