Konten dari Pengguna

Siapa Sebetulnya Mulan?

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
18 September 2020 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Film animasi Mulan | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Film animasi Mulan | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, film animasi Mulan yang kerap muncul di televisi, sejak tahun 1998, ialah film yang sarat akan sejarah Tiongkok. Tema yang diusung pun penuh dengan nilai kehormatan perempuan, keluarga, dan loyalitas pada pemerintah.
ADVERTISEMENT
Asal mula cerita Mulan ini dimulai dari folklor yang marak didengar masyarakat Tiongkok, dengan cerita yang berkembang menggambarkan perjuangan seorang perempuan bernama Mulan berjuang demi mengangkat martabat keluarganya. Pada akhirnya, ia digambarkan sukses menghadapi berbagai masalah, entah itu internal maupun eksternal.
Mulan ialah analogi perempuan sempurna pada masanya. Yakni dengan segala kekurangan, Mulan mampu membaliknya tanpa harus mengubah status sosial yang melekat. Dari beberapa versi cerita, misalnya, Mulan yang bersikeras menjadi bagian militer kerajaan berhasil menjalankan tugasnya, bahkan tanpa ada yang mengetahui bahwa ia adalah seorang perempuan.
Ia membawa inspirasi kesetaraan gender. Ia juga seorang pahlawan kerajaan, tatkala berhasil menyelamatkan Kekaisaran Tiongkok dari sengketa politik dan wilayah saat itu.
ADVERTISEMENT
Tak pelak, film ini populer di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Sekuel Mulan live action pun telah dirilis baru-baru ini, meski "kurang menyenangkan" untuk ditonton bagi beberapa pihak.

Mulan di dunia nyata?

Live action Mulan | Wikimedia Commons
Untuk menjawabnya, perlu tinjauan etimologis terhadap kata “Mulan”. Dalam bahasa Tiongkok Mulan ialah sinonim dari frasa pahlawan wanita. Begitu juga jika dialihkan ke versi bahasa Inggris, Mulan akrab disebut The Woman Warrior.
Di balik perbincangan live action Mulan yang mengecewakan, orang-orang pun mempertanyakan orisinalitas kisahnya. Menyikapi hal ini, profesor Lan Dong, dari University of Illinois Springfield mengatakan: setidaknya masih banyak faktor yang harus dipertimbangkan kebenarannya. Seperti perlunya komparasi folklor dan telaah manuskrip, yang menjelaskan eksistensi Mulan.
Salah satunya ialah manuskrip yang muncul dari dinasti utara Tiongkok, yang berjudul Balada Mulan (386-581M). Isinya kurang lebih hanya berisi tiga ratus kata. Di situ disebutkan bahwa ada seorang perempuan yang senang berpakaian seperti pria. Kemudian sang perempuan berniat menjadi bagian ketentaraan, demi menggantikan ayahnya yang tak memiliki anak laki-laki.
ADVERTISEMENT
Sejak balada itu populer, nama dan cerita Mulan telah diadaptasi, diceritakan kembali, dan disinggung, dalam berbagai genre tulisan yang berbeda dan melalui berbagai dinasti kekaisaran di Tiongkok.
Balada Mulan | Wikimedia Commons
Banyak penulis Tiongkok memuji Mulan dan perbuatannya yang luar biasa, menyoroti ketaatannya, kesetiaan, kebajikan, keterampilan bela diri, atau pencapaian militernya, sambil melampirkan interpretasi baru dan detail yang penuh warna. Pengisahan ulang ini biasanya mencerminkan konteks sosial dan sejarah yang berlaku pada saat penulis hidup, tidak objektif sebagaimana kisah asli Mulan.
Kurang bagusnya, hampir tidak ada lagi bukti yang mendukung eksistensi Mulan selain balada tersebut. Bahkan, menurut Lan Dong: