Konten dari Pengguna

Socotra, Pulau yang Dihiasi Tumbuhan Aneh

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
22 April 2020 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pohon darah naga | Kredit foto oleh Rod Waddington di Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Pohon darah naga | Kredit foto oleh Rod Waddington di Flickr
ADVERTISEMENT
Pulau kecil di Samudra Hindia itu terletak sekitar 250 mil dari lepas pantai Yaman. Sebuah pulau bernama Socotra yang menjadi rumah bagi beberapa tanaman unik dan aneh. Seperti Kepulauan Galapagos yang spesial berkat faunannya, Socotra pun khas berkat floranya. Di sana tumbuh 825 spesies tumbuhan langka yang lebih dari sepertiganya adalah endemik (tidak ada di tempat lain).
ADVERTISEMENT
Sebetulnya bukan hanya flora, tingkat endemik yang sangat tinggi juga terjadi pada beberapa hewan di Socotra. Sebagai contohnya, sekitar 90% spesies reptil dan 95% spesies siput daratan di Socotra tidak ditemukan di tempat lain di Bumi. Kehidupan laut di sekitar Socotra juga sangat beragam, dengan 253 spesies karang pembangun terumbu, 730 spesies ikan pesisir, 300 spesies kepiting, lobster, dan udang, semuanya mewakili kekhasan pulau ini.
Salah satu tumbuhan yang paling mencolok keganjilannya di Socotra adalah pohon darah naga (dracaena cinnabari). Pohon berbentuk payung yang nyentrik ini memiliki getah berwarna merah yang dianggap sebagai darah naga oleh pendudul lokal terdahulu. Pada masa lalu, getah dracaena cinnabari sering kali dicari sebagai obat, pewarna, dan kosmetik. Sementara saat ini digunakan sebagai cat dan pernis.
ADVERTISEMENT
Selain pohon darah naga, tumbuhan endemik lainnya di Socotra adalah sukulen raksasa (dorstenia gigas), moraceae, pohon mentimun (dendrosicyos socotranus), delima socotran yang langka (punica protopunica), aloe perryi, dan boswellia socotrana.
Pohon botol | Kredit foto oleh Rod Waddington di Flickr
Faktor utama yang sangat membedakan Socotra dari tempat lain di Bumi dipengaruhi oleh proses pergeseran benua pada masa kuno. Sekitar 250 juta tahun lalu, ketika semua daratan utama di planet ini masih bergabung, dan sebagian besar makhluk hidup berkeliaran dengan bebas dari satu daerah ke daerah lain, Socotra sudah terpisah sebagai pulau yang mandiri. Pun telah sejak dahulu kala Socotra menjadi tempat berkembang biaknya burung, tanaman, dan hewan. Isolasi selama inilah yang memastikan evolusi apa pun yang dijalani flora dan fauna di Socotra tidak pernah menyebar ke daratan lain.
ADVERTISEMENT
Meski sangat istimewa seperti Galapagos, perbedaan Socotra yaitu dihuni oleh manusia sejak 2.000 tahun tahun. Lebih dari 50.000 manusia kini tinggal di sana. Mereka memancing, beternak, dan membudidayakan kurma, sebagai pekerjaan utamanya.
Sumber:
Socotra island: The Unesco-protected 'Jewel of Arabia' vanishing amid Yemen’s civil war | independent.co.uk
The Wonder Land of Socotra, Yemen | nytimes.com