Studi Terbaru Ungkap Otak Berpotensi Membengkak Setelah Terkena Stroke

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
14 Februari 2020 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Stroke adalah kondisi dimana pasokan darah menuju otak terganggu
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Stroke adalah kondisi dimana pasokan darah menuju otak terganggu
ADVERTISEMENT
Stroke adalah suatu kondisi dimana terganggunya pasokan darah menuju otak, bisa juga diakibatkan karena adanya penyumbatan atau pembuluh darah yang pecah. Otak apabila tanpa darah tidak akan berfungsi dengan normal, sehingga sebagian sel-sel yang ada di otak akan mati dan tidak berfungsi.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah studi terbaru yang diteliti dari University of Rochester, mengungkapkan bahwa stroke secara tidak langsung dapat menyebabkan sistem gylmphatic, yaitu jalur khusus untuk membersihkan limbah beracun pada otak bisa mengenai dan membanjiri sel-sel penting pada otak. Hal ini dapat mengakibatkan kemungkinan terjadinya edema serebral, yaitu pembengkakan otak yang dapat berpotensi menuju kematian.
Fenomena yang diamati sejauh ini baru dilakukan pada otak tikus. Namun, dengan ini nampaknya para peneliti dapat mempersiapkan diri apabila seandainya hal tersebut juga dapat menimpa otak manusia. Ditambah lagi, para peneliti juga berharap agar penelitian ini dapat membantu mereka untuk lebih memahami stroke yang terjadi pada manusia dengan lebih baik lagi.
Foto: Ketika seseorang terkena stroke jaringan sel-sel otak akan kekurangan nutrisi dan oksigen
Dari hasil penelitian, setelah terkena stroke, sel-sel otak menjadi kekurangan nutrisi dan oksigen, sehingga sel-sel tersebut menjadi tidak berfungsi dan terdepolarisasi. Gelombang listrik dapat memicu neuron terdekat, gelombang hiperaktif, dan gelombang penghambatan pada otak.
ADVERTISEMENT
Semua ini melepaskan sejumlah besar kalium dan neurotransmiter di otak, yang mengakibatkan dinding pembuluh darah menyempit sehingga darah tidak bisa masuk. Dengan pembuluh darah yang kosong ini, cairan yang dibuang melalui sistem glymphatic ini akan membanjiri sel-sel otak dan menyebabkan pembengkakan pada otak itu sendiri.
Memang semua terdengar menjadi lebih menyeramkan, namun peneliti berharap apa yang mereka kerjakan dapat mengurangi kerusakan yang terjadi setelah terkena stroke, khususnya pada kondisi edema serebral ini.
Sumber: sciencedaily.com | knowridge.com | iflscience.com
Sumber foto: pixabay.com