Konten dari Pengguna

Tiberius, 'Detektif' Sekaligus Kaisar Romawi Kuno

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
12 Juni 2021 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rupanya Tiberius, selain menjabat Kaisar Romawi kuno, juga punya bakat sebagai detektif.
Tiberius, selain menjabat Kaisar Romawi kuno juga punya bakat detektif | Wikimedia Commons/Richard Mortel (CC)
zoom-in-whitePerbesar
Tiberius, selain menjabat Kaisar Romawi kuno juga punya bakat detektif | Wikimedia Commons/Richard Mortel (CC)
Layaknya cerita detektif, semua dimulai dengan tubuh seorang wanita yang ditemukan di Roma pada dini hari, tahun 24 Masehi. Tubuh tersebut ternyata adalah milik Apronia, istri dari praetor Marcus Plautius Silvanus, yang entah bagaimana telah jatuh dari jendela kamarnya yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Apronia sendiri adalah putri dari Lucius Apronius, salah seorang yang sangat penting di Roma. Sayangnya bagi Silvanus, Apronia telah meninggal dengan cara yang menyakitkan, menghantam tanah Roma yang keras. Lebih menyedihkannya lagi, Apronius tidak percaya bahwa putrinya dapat tersandung dan jatuh dari jendela kamar di tengah malam, karena itu akan menjadi cerita yang menggelikan.
Apronius menganggap semua terjadi karena kesengajaan dan percaya Silvanus telah mendorong putrinya. Ia kukuh percaya dan ingin sekali Silvanus dituntut. Maka permasalahan ini sampailah ke telinga sang kaisar, Tiberius Julius Caesar Augustus.
Kala itu, sistem peradilan di Roma menyerahkan semua pada tanggung jawab pribadi. Setiap individu bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kejahatan yang telah menimpa mereka sendiri, tanpa bantuan pihak keamanan ataupun orang lain.
ADVERTISEMENT
Namun, Tiberius berbeda. Ia adalah orang tua yang sangat menyukai misteri. Apa pun yang dapat ia lakukan untuk membantu membongkar kejahatan, tentu akan dilakukannya dengan senang hati, termasuk untuk menyelidiki kasus jatuhnya Apronia.
Silvanus kemudian diinterogasi oleh Tiberius, yang didampingi oleh Apronius. Dalam pernyataannya, belum dapat disimpulkan dengan jelas apa yang terjadi pada malam itu, tetapi Silvanus mengatakan mungkin istrinya tersebut tidak tahan dengan suara dengkurannya yang keras. Tiberius tentu saja tidak langsung mempercayainya. Ia pun kemudian langsung pergi ke TKP.
Saat sampai di tempat, Tiberius langsung melihat-lihat jendela tempat Apronia terjatuh. Ia memerhatian berbagai hal, sampai membawanya pada kesimpulan perlawanan dan kekerasan.
Dari pengamatan Tiberius, Apronia tidak tersandung dan jatuh begitu saja dari jendela kamar pada tengah malam. Akan tetapi, Tiberius menahan beberapa kesimpulannya, ia tidak menjelaskan secara rinci terkait apa saja yang ia ketahui.
Tiberius Kaisar Romawi kuno | Wikimedia Commons (CC)
Sampai kemudian penyelidikan lain membawa Tiberius pada jawaban tak terduga yang menarik. Dalam catatan kriminal yang dipegang oleh St. Jerome dari Italia, ada seorang pria bernama Servius Plautus dinyatakan bersalah karena telah melakukan penyerangan seksual terhadap putranya sendiri pada tahun 24 Masehi.
ADVERTISEMENT
Di pikiran Tiberius, kemunculan nama baru itu bikin misteri dalam kasus sebelumnya jadi tercerahkan: Bagaimana jika Servius Plautus dan Plautinus Silvanus adalah orang yang sama?
Dalam penyelidikan lebih lanjut, Tiberius menyimpulkan semuanya menjadi masuk akal dan jelas. Sangat mudah membayangkan seorang istri yang tidak bahagia dengan suaminya yang pernah melakukan pelecehan seksual. Lalu pertengkaran terjadi dan akhirnya ada yang menjadi korban.
Dan ternyata memang itulah yang terjadi, Servius Plautus adalah orang yang sama dengan Plautinus Silvanus, suami Apronia. Tiberius menemukan bukti tersebut dan mengirim Silvanus ke Senat untuk diadili secara resmi. Ia pun dijatuhi hukuman. [*]