Tragedi Radiasi Goiania

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2019 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Dunia medis mengenal isotop radioaktif sebagai sesuatu yang berguna. Misalnya dalam metode radioterapi yang digunakan untuk membunuh sel tumor atau kanker.
ADVERTISEMENT
Melakukan radioterapi tidak bisa sembarangan. Rumah sakit dan klinik pun punya aturan yang begitu ketat dalam penggunaan alat-alat radioterapi. Penggunaan alat radioterapi secara sembarangan bisa berakibat pada hal buruk yang tidak main-main, seperti yang terjadi di Kota Goiania, Brasil, pada tahun 1987.
Pada tahun 1985, ada sebuah lembaga radioterapi di Goiania yang memutuskan pindah ke tempat baru. Saat mereka pindah, ada banyak mesin dan peralatan kerja yang ditinggalkan di rumah sakit yang lama. Di antara peralatan tersebut, terdapat sebuah alat yang mengandung 93 gram cesium radioaktif. Cesium sendiri adalah logam alkali yang sangat reaktif, bahkan paling reaktif dibandingkan logam lainnya.
Tempat yang ditinggalkan itu kemudian disatroni pencuri yang kemudian diketahui bernama Roberto dos Santos Alves dan Wagner Mota Pereira. Keduanya kemudian mengambil peralatan-peralatan yang ada dan membongkarnya di rumah Alves.
ADVERTISEMENT
Alves dan Pereita mengalami hal buruk setelah membongkar alat-alat radioterapi yang mereka curi, mulai dari diare, pusing, hingga kemunculan luka bakar di tubuh mereka. Dokter yang memeriksa mereka pun mengira semua itu hanya diakibatkan oleh alergi.
Setelahnya, Alves dan Pereira melanjutkan kegiatan mereka membongkar alat-alat radioterapi. Alves bahkan bisa mengambil beberapa cesium dan mengiranya sebagai bubuk mesiu. Tabung pembungkus cesiumnya sendiri kemudian ia jual.
Pemilik tempat Alves menjual tabung cesium, Devair Alves Ferreira, pada suatu waktu melihat ada cahaya biru yang muncul dari benda yang didapatkannya dari Alves. Cahaya itu tampak indah hingga membuat Ferreira takjub, padahal cahaya itu adalah salah satu wujud dari radiasi.
Ferreira pun membawa tabung cesium bercahaya biru itu ke rumah hingga banyak orang yang datang karena terpukau dengan keindahannya.
ADVERTISEMENT
Selang beberapa waktu demikian, banyak orang yang didera sakit setelah Ferreira membawa pulang tabung caesium. Istri Ferreira, Gabriela Maria Ferreira, yang curiga dengan benda tersebut kemudian membawa tabung caesium milik suaminya ke dokter.
Dokter melihat bahwa ada tanda-tanda radiasi di tubuh istri Ferreira. Penanganan kemudian dilakukan hingga mengerahkan aparat dan petugas seperti polisi dan pemadam kebakaran. Sekitar 250 orang ditemukan terpapar bahan radioaktif di dalam tubuhnya dan 20 orang membutuhkan perawatan.
Pada akhirnya, peristiwa ini menyebabkan empat orang tewas. Sementara itu Alves dan Pereira yang menjadi biang keladi justru selamat. Namun mereka harus rela tangannya diamputasi.
Sumber: britannica.com | amusingplanet.com