Ular yang Bisa Terbang

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
6 November 2019 9:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Ular terbang ini termasuk jenis family Chrysopelea
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ular terbang ini termasuk jenis family Chrysopelea
ADVERTISEMENT
Bagaimana jadinya jika kita bertemu spesies ular yang bisa terbang? Bertemu kecoa terbang saja sebagian dari kita mungkin menjerit ketakutan sambil mengambil langkah seribu untuk kabur.
ADVERTISEMENT
Ya, ular terbang ini benar-benar ada. Penemuan yang menunjukkan kepada kita bahwa kerajaan hewan tidak akan kekurangan binatang melata yang menyeramkan dan membuat kita terjaga di malam hari.
Ular terbang yang dikategorikan kelompok family Chrysopelea terdiri dari lima spesies : Ular terbang Maluku (Chrysopelea Rhodopleuron), Ular terbang India ( Chrysopelia Taprobanica), Ular pohon emas (Chrysopelea Ornata), dan ular pohon berbatang kembar ( Chrysopelea pelias). Ular ini adalah jenis ular pohon yang melakukan perjalananya melalui udara untuk mencapai ujung cabang pohon yang tertinggi. Ia terbang dengan cara menarik perutnya ke dalam hingga membentuk huruf "S" lalu kemudian merengangkan badan, sehingga terlihat seperti ada "tulang rusuk" yang membentuk semacam sayap cekung yang terdiri dari sebagian besar tubuh ular.
Foto: Ular terbang ini dapat ditemukan di daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia
Sebenarnya istilah terbang agak terlalu berlebihan, mungkin lebih akurat apa yang dilakukan spesies ular ini adalah loncat atau meluncur. Menurut para ilmuwan dan fanatik ular, Chrysopelea melakukannya aktivitas "meluncur" ketika hendak mencari mangsa atau menghindari bahaya. Ia juga menggunakan bantuan hempasan angin untuk dapat membantunya meluncur, sangat cerdik!
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang takut dengan binatang melata seperti ular sebaiknya pertimbangkan lokasi atau rencana liburan alam Anda, terutama bagi kita yang tinggal di Indonesia. Dikarenakan spesies ini hanya bisa ditemuan di daerah Asia Tenggara, India dan Pulau Melanesia. Anda juga tidak perlu khawatir jika tengah berada di daerah tersebut dan kebetulan ada sesuatu yang mendarat diatas kepala, jangan ragu untuk menepuknya. Dari informasi yang penulis ketahui spesies Chrysopelea hanya sedikit yang berbisa; gigitannya memang malapetaka bagi tikus kecil dan kadal, namun tidak berbahaya bagi manusia.
Sumber: factanimal.com | ripleys.com
Sumber foto: commons.wikimedia.org