Valhalla: Keyakinan Prajurit Viking akan Surga Asgard dan Kiamat Ragnarok

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
7 April 2021 20:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lukisan Walhalla (1896) oleh Max Brückner | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan Walhalla (1896) oleh Max Brückner | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Pada mitologi Norse lama, ketika manusia tewas dalam pertempuran, diyakini bahwa Dewa Perang Odin mengumpulkan prajurit yang terbunuh itu di rumahnya di Asgard, tempat tinggal para dewa dalam mitologi Norse.
ADVERTISEMENT
Di Asgard, terdapat sosok Valkyrie, yang merupakan sosok wanita, yang mengayomi prajurit gugur dengan tombak dan beratap perisai.
Kepercayaan dan sikap mulia Viking terhadap kematian seperti itu menjadi kunci keberhasilan mereka di medan perang Eropa. Pola pikir Viking semacam ini merupakan kultus kematian dan keunggulan psikologis yang memungkinkan mereka bertarung tanpa rasa takut.
Dan Valkyrie tidak hanya hadir di surga. Ketika seorang pejuang jatuh di medan perang, dia pun ditolong oleh seorang Valkyrie. Valkyrie melindungi prajurit tersebut, membantu mengarahkan tombak dan panah ke tubuh musuh. Jadi, dalam pikiran Viking, kemenangan pertempuran ditentukan bukan oleh kecakapan militer semata, tetapi melalui bantuan gaib Valkyrie.
Kalaupun prajurit mati, Valkyrie akan mengantarkan pahlawan yang terbunuh (yang disebut einherjar) dari medan perang ke aula megah Odin. Menuju Valhalla yang dijanjikan kepada prajurit Viking.
Valkyrie mengantarkan einherjar ke Valhalla di Asgard | Wikimedia Commons
The Poetic Edda, kumpulan mitos dan cerita heroik yang ditulis di Islandia abad ke-13, menggambarkan Valhalla dibangun dari senjata tombak dan beratapkan perisai. Sementara seekor serigala tergantung di atas pintu baratnya.
ADVERTISEMENT
Keberadaan mahluk itu, menurut profesor yang meneliti sastra Eropa Abad Pertengahan, Carolyne Larrington, adalah ''Binatang perang Jermanik; penampilan mereka menandakan bahwa perkelahian akan segera terjadi. "
Valhalla bukanlah surga damai selamanya. Setelah gugur di medan perang duniawi dan naik ke dunia dewa, einherjar akan menghadapi perang akhirat yang lebih dahsyat: Ragnarok.
Ragnarok seperti Armageddon, yaitu pertempuran yang di dalamnya para dewa dan manusia bersekutu. Mereka akan berbaris untuk melawan raksasa es, raksasa api, dan berbagai monster.
Untuk seorang pejuang Viking, pertempuran di Valhalla ini memungkinkan mereka untuk melanjutkan karir duniawinya ke alam baka. Suatu kehormatan tertinggi ketika dapat bertermpur bersama Dewa Perang Odin.
Odin berperang dalam Ragnarok | Wikimedia Commons
Walaupun terdengar begitu heroik, tetapi mitologi Norse lama senantiasa diakhiri dengan kepedihan. Jackson Crawford, seorang ahli Old Norse di University of Colorado Boulder, menggambarkan Ragnarok sebagai kematian para dewa yang telah ditentukan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Viking, takdir itu tidak dapat diubah dan merupakan aspek integral dari pandangan dunia Norse. Ragnarok adalah hari kematian yang sudah "terjadwal" dan dimiliki setiap manusia, diungkapkan Crawford.
Jadi, Valhalla bukanlah kesia-kesiaan telah mati dua kali. Karena yang terpenting bagi prajurit Viking ialah bagaimana cara mereka mati, dalam peperangan dunia dan akhirat. [*]