Vivipary, Kelahiran Prematur dari Biji Buah

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
9 September 2019 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terkadang benih atau biji buah akan tumbuh meskipun masih di dalam buah. Kecambah yang tumbuh dari biji akan menembus keluar dari dinding buah walau bijinya masih menempel di dalam atau permukaan buah. Kondisi ini dikenal sebagai vivipary dan membuat buah memiliki penampilan menyeramkan dan menggelikan.
ADVERTISEMENT
Vivipary adalah kata Latin yang berarti "terlahir hidup". Tetapi apa yang sebenarnya terjadi dalam vivipary adalah sebuah "kelahiran prematur" dari sebuah tanaman. Biji mulai berkecambah sebelum waktunya dan meninggalkan tubuh induknya. Fenomena ini sering terjadi pada jagung, tomat, paprika, pir, buah jeruk, dan tanaman yang tumbuh di lingkungan bakau.
Buah-buahan mengandung hormon yang mencegah bijinya untuk tumbuh. Hormon-hormon ini diperlukan untuk memungkinkan buah matang dan jatuh ke tanah.
Setelah buah mati atau bijinya dibuang, bijinya yang tidak lagi terpapar bahan kimia ini dapat berkecambah dengan bebas. Tapi kadang-kadang pada situasi yang lain, kandungan hormon yang habis membuat biji mulai tumbuh dan mengeluarkan kecambah. Kondisi yang hangat dan basah juga memengaruhi biji pada buah bisa tumbuh walau posisinya masih melekat pada tubuh buah.
ADVERTISEMENT
Kondisi Vivipary muncul dan membuat buah seperti terlihat ada cacing dan ulat di dalamnya. Meskipun penampilannya menjadi mengerikan, buah dalam kondisi vivipary disebut tidak berbahaya dan tidak memengaruhi kualitas buah.
Sumber: gardeningknowhow.com | amusingplanet.com