Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
'Yerusalem Baru', Kompleks Gereja Kuno yang Dipahat dari Batuan Vulkanik
16 Agustus 2020 12:21 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penulis buku panduan kelana yang terkemuka, Hilary Bradt, mendeskripsikan Lalibela sebagai pemandangan nomor satu di Etiopia. Menurutnya, mungkin ini juga merupakan situs sejarah buatan manusia paling menakjubkan di sub-Sahara Afrika. Di Etiopia yang miskin dan nampak tanpa harapan, Lalibela adalah keajaiban kuno yang masih terjaga hingg kini.
ADVERTISEMENT
Di kota itu, berdiri 11 gereja bertipe gua monolitik, sekitar 645 kilometer dari Addis Ababa. Di daerah pegunungan, Lalibela pun menjadi tempat tertinggi dalam penyebaran kekristenan di Ethiopia, yang hingga saat ini masih menjadi tempat ziarah dan pengabdian.
Gereja-gerja tersebut dibentuk sekitar abad ke-12 atas perintah Raja Lalibela. Memang lebih tepat menggunakan kata "dibentuk", sebab gereja tersebut tak dibangun sebagaimana sebuah gedung.
Tanpa fondasi, Raja Lalibela mengerahkan ribuan buruh untuk memahat batuan vulkanik. Dia berharap mampu menjadikan Lalibela sebagai kota suci di Etiopia. Dan setelah jatuhnya Kekaisaran Aksum, popularitas Lalibela pun berkembang pesat. Semakin banyak orang beragama Kristen yang berdatangan.
Kesebelas gereja itu dibagi menjadi dua kategori berdasarkan letaknya: sebelah utara dan selatan dari Sungai Jordan.
ADVERTISEMENT
Biete Medhani Alem, Biete Mariam, Biete Maskal, Biete Denagel, dan Biete Golgotha Mikael, adalah gereja di utara.
Sedangkan di sebelah selatan dari Sungai Jordan adalah Biete Amanuel, Biete Qeddus Mercoreus, Biete Abba Libanos, Biete Gabriel Raphael, and Biete Lehem, dan gereja kesebelas yaitu Biete Ghiorgis.
Gereja yang paling terakhir selesai dipahat itu, Biete Ghiorgis, adalah yang paling terkenal. Meski terisolasi dari yang lain, gereja ini masih dihubungkan oleh sistem parit. Dilansir The Guardian, Biete Ghiorgis sangat unik karena berada belasan meter di bawah permukaan tanah. Selain itu, kontruksi gereja ini dipahat berdasarkan bentuk salib, yang semakin menambah pesona arsitekturnya.