Konten dari Pengguna

Background Check Dari Medsos: Representasi, Etika, dan Validitas

Imam Sahroni Darmawan
Saya merupakan alumnus S1 Teknik Sipil dari Universitas Kahuripan Kediri. Saat ini, saya berprofesi sebagai Pendamping Lokal Desa di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
10 September 2023 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Imam Sahroni Darmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gambar Background Check Dari Medsos, Sumber: Image by 200 Degrees from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gambar Background Check Dari Medsos, Sumber: Image by 200 Degrees from Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seiring dengan perkembangan teknologi dan keberadaan media sosial (medsos) yang kian menjadi bagian hidup manusia modern, kebiasaan untuk melakukan *background check* melalui medsos juga semakin meningkat. Namun, seberapa akurat dan etisnya tindakan ini?
ADVERTISEMENT

Media Sosial: Sebuah Representasi Pribadi?

Ilustrasi Gambar Media Sosial Facebook, Image by Firmbee from Pixabay
Media sosial memberi kesempatan bagi penggunanya untuk membagikan momen-momen, pemikiran, dan berbagai ekspresi lainnya. Akan tetapi, apa yang dipublikasikan di medsos seringkali hanya segelintir aspek kehidupan seseorang yang dia ingin tonjolkan. Ada bagian kehidupan yang disensor, dipilih, dan diperindah agar sesuai dengan citra yang ingin diproyeksikan. Oleh karena itu, menganggap medsos sebagai representasi seseorang seutuhnya adalah sebuah kesalahan.

Etika Background Check Melalui Medsos

Ilustrasi gambar orang sedang melakukan background check melalu media sosial, Image by Foundry Co from Pixabay
Melakukan *background check* pada seseorang melalui medsos tanpa seizinnya memang menimbulkan pertanyaan etis. Sejauh mana kita memiliki hak untuk menyelidiki kehidupan pribadi orang lain tanpa sepengetahuannya? Ini menjadi problematik, terutama ketika informasi yang didapat disalahgunakan atau diinterpretasikan secara keliru.

Validitas Hasil Background Check

Ilustrasi Gambar: Validitas Hasil Background Check, Validitas Hasil Background Check
Meskipun medsos dapat memberikan informasi tentang seseorang, validitas informasi tersebut tetap dipertanyakan. Postingan yang ada mungkin merupakan momen yang di-staging atau bahkan disunting. Oleh karena itu, menilai seseorang berdasarkan medsosnya saja seringkali menghasilkan kesimpulan yang keliru dan dangkal.
ADVERTISEMENT

Background Check: Kebiasaan atau Kepo?

Ilustras gambar: Background Check: Kebiasaan atau Kepo?, Image by Erik Lucatero from Pixabay
Tidak dapat dipungkiri, banyak di antara kita yang pernah, atau bahkan sering, melihat profil medsos seseorang, entah itu gebetan, teman, atau kolega. Rasa ingin tahu, atau dalam bahasa populer disebut "kepo", mungkin menjadi salah satu pendorong utama tindakan ini.

Red Flag atau Green Flag?

Ilustrasi Gambar, Image by Gerd Altmann from Pixabay
Menentukan apakah seseorang merupakan red flag (tanda bahaya) atau green flag (tanda aman) berdasarkan medsosnya memang rumit. Namun, beberapa hal yang bisa diperhatikan antara lain: konsistensi informasi, interaksi dengan pengguna lain, serta jenis konten yang diunggah. Meski demikian, penting untuk selalu memeriksa dan memastikan kebenaran informasi sebelum mengambil keputusan atau membuat penilaian.
Meskipun media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan banyak orang, penting untuk mengingat bahwa medsos bukanlah representasi penuh dari seseorang. Sebagai pengguna medsos yang bijak, kita harus memahami batasan etika dan selalu berhati-hati dalam menafsirkan informasi yang ada.
ADVERTISEMENT