Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Manfaat yang Bisa Diambil dari Menonton Film
18 November 2021 14:46 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari abyantama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hiburan dan Menghilangkan Stress
Setalah menyelesaikan atau istirahat dari mengerjakan tugas, kalau tidak capek pasti saya mencari film-film terbaru dan langsung ditonton hari itu juga. Tujuan saya menonton sebuah film pada saat itu memang mencari hiburan untuk bisa dinikmati dan menghilangkan stress.
Tentu saja tidak semua film menghasilkan efek yang sama, jadi saya pun mencari film yang ringan dan juga memiliki premis yang menarik untuk ditonton. Kalau saya menonton film berat macam Primer (2004) mungkin yang ada saya malah makin stress.
Mengetahui dan Mengajarkan Sesuatu/Informasi yang Baru
Ini adalah salah satu poin yang saya suka. Menonton film adalah sesuatu yang tidak membuang waktu karena di dalamnya memiliki berbagai macam arti sampai moral value. Namun, itu semua tergantung si penonton akan menanggapi sebuah film seperti apa.
ADVERTISEMENT
Dulu saat saya masih duduk di bangku SMA, saya menonton sebuah film yang berjudul Goon (2011). Film itu bercerita tentang olahraga ice hockey dan saya baru tau kalau olahraga tersebut diperbolehkan untuk berantem di lapangan.
Blindspotting (2018) mengajarkan saya kalau masalah ras benar-benar masih menjadi hal yang tabu untuk dibahas di Amerika Serikat. Ada lagi The Old Man & The Gun (2018) berpusat pada Forrest Tucker, orang yang suka merampok bank dan selalu lolos dari penjara jika ditangkap. Di film tersebut saya belajar tentang arti dan esensi dari sebuah kehidupan.
Atau dengan menyaksikan film biografi, saya menjadi lebih dekat dan mengetahui kehidupan para tokoh biografi tersebut. Ambil contoh film Control (2007) yang bercerita tentang kehidupan seorang Ian Curtis vokalis dari band Joy Division. Dengan menonton Control saya menjadi lebih dekat dengan Ian Curtis karena saya menyaksikan kehidupannya melalui film tersebut. Blackkklansman (2018), film biografi keluaran tahun lalu juga memberikan saya sebuah informasi tentang kehadiran sebuah kelompok KKK dan bagaimana mereka beroperasi.
ADVERTISEMENT
Film sejarah serta dokumenter juga merupakan genre film yang biasanya dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Bahkan menurut jurnal Penerapan Media Film Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengolah Informasi Siswa dalam Pembelajaran Sejarah (2018) memberikan kesimpulan bahwa kemampuan mengolah informasi siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah diterapkannya media film dalam proses pembelajaran. Melalui penerapan media film, siswa terbiasa untuk mengolah informasi yang mereka peroleh dari hasil tayangan yang ditampilkan, selain itu pula siswa mampu membandingkan serta menghubungkan informasi yang mereka peroleh dari sumber buku dan internet.
Memberikan Motivasi
Bagi saya, film dapat mengembalikan mood menjadi lebih baik. Brigsby Bear (2017) adalah salah satu contoh film heartwarming dan mengembalikan mood saya, karena film itu berisi nilai-nilai yang hampir selalu positif. Hasilnya adalah energi positif yang diberikan oleh film ini ikut mempengaruhi saya dan saya menjadi semangat kembali.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebuah film dapat memberikan efek positif dari setiap tindakan yang mereka lakukan. Hearts Beat Loud (2018) membuat saya termotivasi kembali untuk membuat sebuah band. Film-film tinju seperti The Fighter (2010) atau Rocky (1976) membuat saya ingin mendalami ilmu bela diri.
Meningkatkan Imajinasi dan Fantasi Liar
Film dibuat berdasarkan keinginan si creator-nya. Apa pun ceritanya jika eksekusinya menarik maka akan disukai penonton. Swiss Army Man (2016) memiliki premis yang unik, bercerita tentang pertemanan seorang laki-laki yang putus asa bersama seorang mayat yang bisa kentut. Scott Pilgrim vs The World (2010) menyajikan dunia yang absurd namun berwarna, bercerita tentang kehidupan Scott Pilgrim yang ingin mendapatkan seorang wanita namun harus mengalahkan para mantan dari wanita tersebut.
ADVERTISEMENT
Bisa juga premis yang diberikan berdasarkan kehidupan di dunia nyata, seperti The Invention of Lying (2009) yang bercerita di mana di dunia tersebut tidak pernah ada yang berbohong. Semua ide-ide tersebut berhasil dieksekusi dengan baik dan berhasil karena fantasi liar dari sang creator film.
Mengapresiasi Sebuah Seni
Salah satu poin saya dalam menonton dan menilai sebuah film adalah apakah film tersebut sudah cukup memiliki nilai seni. Seni ini bisa saya nilai dari premis, babak 1 sampai babak 3 cerita, dari segi teknik visual maupun non visual. Bisa saya lihat juga dari sisi akting dari para pemain film dan juga naskah serta dialog yang digunakan. Dengan menilai itu semua saya lebih bisa mengapresiasi sebuah film yang telah dibuat.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan dan Penutup
Kesimpulannya adalah tujuan saya menonton film adalah 5 poin di atas itu. Saya menonton untuk mencari hiburan, mencari sesuatu yang baru, memberikan motivasi, memberikan saya sebuah fantasi baru meskipun saya tidak menyaksikan film bergenre fantasi dan saya menonton film untuk mengapresiasi film itu sendiri. Kelima poin tersebut tidak akan lepas satu sama lain karena memang itulah tujuan saya menonton sebuah film.
Setiap orang tentunya tidak akan sepenuhnya memiliki tujuan yang sama dalam menonton sebuah film seperti saya. Setiap orang memiliki tujuan mereka masing-masing dan ekspektasi tersendiri dalam menonton sebuah film.