Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menulis dan Manfaatnya
8 Desember 2021 17:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari abyantama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika melihat sejarah artikel saya di kumparan, memang baru sebulan ini saya mulai giat menulis. Jujur saja jika tidak dipaksa mungkin saya agak malas untuk membuat artikel. Iya, tim Product kumparan memiliki kpi (key per indicator) menulis di tahun ini, jika nilainya ingin sempurna, maka saya perlu membuat 8 artikel. Belum lagi artikel yang dibuat juga perlu masuk moderasi terlebih dahulu, sehingga ketika membuat artikel, untuk saya pribadi akan ada proses revisi 2-3 kali agar tulisannya bisa layak untuk dipublikasikan dan bisa sesuai dengan EYD Indonesia.
Ada cukup banyak manfaat yang bisa saya dapatkan ketika saya mulai menulis, seperti saya menjadi lebih sering untuk membaca banyak jurnal dan buku sebagai bahan riset saya ketika menulis. Dengan adanya tambahan kutipan dari jurnal ataupun buku, menurut saya artikel yang saya buat akan memiliki landasan yang lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Selain itu dengan mengkonversi sesuatu yang saya pelajari ke dalam sebuah tulisan, selain dapat bermanfaat bagi orang lain, juga bermanfaat untuk saya. Karena dengan menulis kembali dari sesuatu yang kita pelajari dapat membuat kita lebih memahami dan mengingat kembali pelajaran tersebut. Bahkan hal ini seharusnya sudah kita terapkan sejak masuk ke bangku sekolah dasar. Saya juga sering membuat sebuah catatan, entah saat bekerja, saat meeting, ataupun jika ada ide yang terlintas di dalam pikiran saya. Dengan menulis, membuat apa yang saya lakukan dan saya pikirkan menjadi mudah untuk saya ingat kembali. Bahkan menjadi lebih mudah dalam implementasi sebuah konsep atau project baru jika kita mencatat terlebih dahulu.
Kemudian dengan menulis membuat daya pikir dan kreativitas saya juga ikut bekerja. ketika menulis, saya berusaha untuk mencari kata-kata atau kalimat yang tepat agar pembaca bisa paham terhadap apa yang saya maksud. Dan lebih hebatnya lagi, menulis juga dapat memperkuat tubuh kita. Ada lagi yang menarik bahwa dengan menulis dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
ADVERTISEMENT
Menulis untuk Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Terapi menulis telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya ingat, dan mengurangi potensi stres akut. Menulis juga dapat meningkatkan mood, memberikan rasa kesejahteraan yang lebih besar, dan mengurangi kekosongan dalam pekerjaan.
James W. Pennebaker di University of Texas, Austin, telah melakukan penelitian tentang aktivitas menulis selama bertahun-tahun, yang bertujuan untuk menyembuhkan. Mengutip Pennebaker dari buku The Secret Life of Pronouns: What Our Words Say About Us, saat seseorang diberi kesempatan untuk menulis tentang gejolak emosionalnya, mereka cenderung jarang sakit serta mengalami perubahan fungsi kekebalan tubuh.
Alih-alih menjadi terobsesi secara tidak sehat terhadap suatu masalah, menulis justru memicu seseorang untuk terus fokus dan maju. Dengan demikian, tingkat stres menurun dan kesehatan pun meningkat. Pennebaker menyimpulkan dalam bukunya bahwa, “Saat menulis, kesehatanmu pun menjadi lebih baik.”
ADVERTISEMENT
Ketika menulis, kita sebetulnya sedang mengasah otak kiri, yang berkaitan dengan analisa dan rasionalitas. Saat kita melatih otak kiri, otak kanan akan bebas untuk berkreasi, memperkuat intuisi, dan merasakan lebih dalam. Pada intinya, menulis bisa menyingkirkan masalah mental, sehingga kita menggunakan semua daya otak untuk memahami diri sendiri, orang lain, serta dunia sekitar dengan lebih baik.
Akhir kata, menulis memang sangat bermanfaat di kehidupan kita, catatan kecil yang kita tulis juga bahkan bermanfaat untuk kita. Ketika saya membaca artikel di medium yang berkaitan dengan self-development, selalu saja ada satu cara agar menjadi diri yang lebih baik yaitu dengan cara menulis. Lalu dengan segala manfaatnya, mengapa kita masih malas untuk menulis?
ADVERTISEMENT