Masyarakat Aceh Bangun Masjid di Palu, Perpaduan Dua Rumah Adat

Tim ACEHKINI
Partner kumparan 1001 Media
Konten dari Pengguna
13 Februari 2019 21:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim ACEHKINI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Plt Gubernur Aceh melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Hasanah di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (13/2). Foto: Suparta
zoom-in-whitePerbesar
Plt Gubernur Aceh melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Hasanah di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (13/2). Foto: Suparta
ADVERTISEMENT
Warga Aceh mengumpulkan dana sebesar Rp3,3 miliar untuk ambil bagian meringankan beban masyarakat Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) pascagempa dan tsunami. Dana itu disepakati untuk pembangunan kembali Masjid Nurul Hasanah. Tempat ibadah itu sebelumnya rusak saat bencana 28 September 2018.
ADVERTISEMENT
Pembangunan masjid ditandai peletakan batu pertama oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, di Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Rabu (13/2). Bangunan Masjid Baru Nurul Hasanah memadukan konsep Rumoh Aceh (rumah adat Aceh) dengan konsep tradisional khas Sulawesi Tengah Tambo dan Lobo. Sebagian besar bahannya terdiri atas kayu dan beton, dirancang tahan guncangan gempa.
Material Masjid Nurul Hasanah didominasi beton pada bagian bawah dan kayu di bagian atap. “Insya Allah nantinya masjid ini bisa merefleksikan budaya lokal dan persahabatan antara Aceh dan Sulawesi Tengah, melalui perpaduan Rumah Aceh dan Tambo Lobo," kata Nova.
Maket gambar masjid yang akan dibangun di Palu dengan dana sumbangan masyarakat Aceh. Foto: Suparta
Dalam sambutannya, Nova mengimbau agar masyarakat tidak trauma meski letak geografis Aceh, serta wilayah Sulawesi Tengah berada di kawasan rawan bencana. Sebaliknya, kondisi tersebut diharapkan dapat disikapi dengan cara bijaksana melalui peningkatan pengetahuan di bidang kebencanaan. "Yang harus kita pahami bahwa, bencana ini adalah peringatan dari Allah agar kita siap mawas diri dan meningkatkan kewaspadaan,” katanya.
Gubernur Aceh dan Sekretaris Daerah Sulteng, Muhammad Hidayat Lamakarate, Rabu (13/2). Foto: Suparta
Plt Gubernur Aceh ikut berbagi pengalaman proses rehabilitasi dan rekontruksi pascagempa dan tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam. Proses rehabilitasi pascabencana menyerap energi yang cukup besar, apalagi berbagai permasalahan baru bisa saja muncul. “Karena itu, kami menghimbau Pemerintah Sulawesi Tengah menyiapkan rencana aksi seakurat mungkin, sehingga kondisi wilayah ini akan semakin membaik dalam waktu yang tidak lama lagi," ujar Nova.
ADVERTISEMENT
Saat peletakan batu pertama Masjid Nurul Hasanah, Plt Gubernur dan rombongan disambut seribuan masyarakat. Ratusan siswa sekolah berjajar di sisi kiri dan kanan jalan sembari bersalawat. Tepat di depan pintu masuk, Plt Gubernur disambut langsung Muhammad Hidayat Lamakarate, Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng dan didaulat mengenakan Siga, topi adat Sulteng. “Terimakasih kepada masyarakat Aceh yang telah membantu kami di sini,” kata Hidayat.
Reporter: Suparta