Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mobil Listrik Malem Diwa, Seperti Apa Wujudnya?
11 Februari 2019 20:42 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
Tulisan dari Tim ACEHKINI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil Listrik Malem Diwa, karya Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dipamerkan di Sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School (Fatihversary 2019), Banda Aceh, Senin (11/2). Mobil itu telah banyak mendapatkan penghargaan dalam ajang kontes.
ADVERTISEMENT
Manager Tim Mobil Listrik Malem Diwa, Reza Arif kepada acehkini mengatakan produk tersebut merupakan karya mahasiswa Teknik Mesin dan Teknik Elektro Unsyiah dibantu dosen pembimbing. Mobil ini didesain sangat efesien dengan sasis dari alumunium tipis seberat 10 kilogram. “Kami telah melakukan berbagai ujicoba dan pengembangan sejak mobil dirancang,” katanya.
Saat ini model terbaru mampu melaju dengan kecepatan 35 kilometer per jam, dengan jarak tempuh 245 kilometer. Mobil listrik ini digerakkan batere berkekuatan 48 volt. “Kami pernah mendapat peringkat empat dalam kontes mobil listrik di Padang, bulan November 2018 lalu,” kata Reza.
Sebelumnya, mobil listrik tersebut pernah meraih peringkat tiga di ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Oktober 2015 di Malang, Jawa Timur. Malem Diwa juga sempat mengikuti kompetisi internasional Shell Eco Marathon di Singapura pada Maret 2018, tapi belum berhasil memboyong piala.
ADVERTISEMENT
Proyek mobil listrik Malem Diwa pertama dibangun pada tahun 2015 dengan nama Malem Diwa 1.0, selanjutnya disempurnakan pada tahun 2018 dengan produk Malem Diwa 2.0. “Yang dipamerkan itu Malem Diwa 1.0, tapi sudah dikembangkan,” jelas Reza, mahasiswa Teknik Unsyiah angkatan 2015.
Saat pamer di Fatih Bilingual School, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman sempat menjajal kemampuan mobil listrik tersebut. “Kita perlu mengapresiasi mahasiswa, tugas kita tentunya mendorong mereka agar terus berinovasi dan berkarya. Bukan mustahil karya seperti ini bisa menuju ke arah produksi,” ujarnya.
Aminullah menilai, dipamerkannya mobil listrik di salah satu sekolah favorit di Banda Aceh itu menjadi kegiatan positif guna mendorong para siswa termotivasi terus belajar.
Reporter: Adi Warsidi
ADVERTISEMENT