Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pesona Sabana Gunung Taleuk di Tiro, Pidie
16 Februari 2019 11:43 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
Tulisan dari Tim ACEHKINI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hamparan padang rumput atau sabana terbentang luas di atas pegunungan. Sabana itu hanya ditumbuhi rumput setinggi kurang lebih 30 sentimeter. Kelihatannya hijau, di beberapa bagian menguning. Lereng pegunungan itu curam dan lapang tanpa pepohonan.
ADVERTISEMENT
Kawasan itu bernama Gunung Taleuk. Letaknya di hutan Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Dalam beberapa bulan terakhir, kawasan pegunungan itu mulai menarik minat wisatawan karena pemandangan hamparan sabana berada di lekukan Pegunungan Bukit Barisan.
Sejarah awal mula nama Gunung Taleuk juga sangat unik. Taleuk berasal dari bahasa Aceh, maknanya 'cerai'. Di balik nama unik gunung ini, Efendi Tiro, salah seorang warga setempat punya kisah menarik.
Menurut Efendi, kawasan hutan Tiro yang menjadi basis perang gerilya saat Aceh masih konflik dulu, menjadi asal mula adanya Gunung Taleuk. Konon, pada suatu hari, sepasang suami-istri tengah melakukan perjalanan dari perkampungan naik ke gunung untuk berperang.
Saat berada di hamparan sabana itu, sang istri kemudian tidak sanggup lagi melakukan berjalan. Dia malah meminta suaminya agar kembali ke kampung.
ADVERTISEMENT
"Kemudian sang suami langsung bilang untuk istrinya: kalau tidak sanggup naik lagi gunung ini, kamu saya taleuk (cerai)," ujar Efendi pekan lalu, Minggu (10/2).
Seiring dengan kejadian itu, kisah sepasang kekasih itu pun beredar luas hingga melekat menjadi nama Gunung Taleuk. "Itu menurut cerita orang kampung setempat," kata Efendi.
Kapan wisata sabana Gunung Taleuk dikenal luas? Efendi adalah orang di balik terkenalnya Gunung Taleuk. Menurut dia, awalnya Gunung Taleuk belum banyak yang tahu. Informasinya pun sangat terbatas, kecuali orang setempat.
"Sejak dulu saya sudah melihat sabana itu dari perkampungan Desa Cot Badeuk, Tiro, karena memang tinggi. Saya sangat penasaran dan ingin melihatnya dari dekat," ujar dia.
Secara kebetulan, lanjut Efendi, dia bertemu dengan seseorang yang pernah melewati sabana di pegunungan itu dan tahu persis lokasinya. "Pas tahu ada orang yang pernah ke sana, saya langsung mengajak dia ke situ," kisahnya.
Efendi pertama ke sana pada tahun 2017. Dia mempromosikan keindahannya ke kawan-kawan lewat media sosial. Tak lama setelah itu, dia dan pemuda setempat membuka kawasan itu menjadi objek wisata yang bisa diakses masyarakat umum. Kawasan itu cocok untuk arena berkemah serba alami, tak ada aliran listrik di lokasi.
ADVERTISEMENT
Untuk akses menuju Gunung Taleuk, dapat ditempuh dari pusat Kecamatan Tiro. Dari sana, perjalanan selanjutnya menuju Desa Blang Keudah melewati Bendungan Pinto Sa Tiro. Jarak dari Banda Aceh ke Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie sekitar 145 kilometer.
Dari Desa Blang Keudah, baru kemudian masuk ke jalanan melewati lintasan sungai. "Kita harus melewati tujuh aliran sungai yang cukup lebar dan dalam," ujar Efendi.
Setelah sungai, baru kemudian lintasan pendakian. Butuh waktu sekitar 2-3 jam mendaki dengan jalan kaki untuk tiba di puncak Gunung Taleuk. Saat ini, belum ada penunjuk arah khusus ke sana. Pengunjung yang ingin ke sana disarankan mengajak warga setempat sebagai penunjuk jalan.
Sayangnya, Gunung Taleuk belum bisa diakses oleh pengunjung perempuan. "Ini memang kesepakatan bersama warga setempat," kata Efendi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, tertarik menikmati hamparan sabana di Gunung Taleuk?
Reporter: Habil Razali