Konten Media Partner

Aceh Kehilangan 9.383 Hektare Tutupan Hutan dalam Setahun Terakhir

13 Februari 2023 22:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil interpretasi HAkA, dugaan kehilangan tutupan hutan di Aceh tahun 2022 sebesar 9.383 hektare. Foto: Husaini/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Hasil interpretasi HAkA, dugaan kehilangan tutupan hutan di Aceh tahun 2022 sebesar 9.383 hektare. Foto: Husaini/acehkini
ADVERTISEMENT
Tutupan hutan di Aceh berkurang 9.383 hektare dalam setahun terakhir. Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA) mencatat Kabupaten Aceh Selatan menjadi penyumbang kehilangan tutupan hutan terbanyak di Aceh pada 2022.
ADVERTISEMENT
Data tersebut merupakan hasil interpretasi tim HAkA dengan menggunakan citra satelit dibantu data deteksi otomatis Glad Alert dan pantauan melalui drone serta cek lapangan.
"Kehilangan tutupan hutan tidak hanya terjadi di hilir, namun juga banyak terjadi di bagian hulu," ujar Manager Geographic Information System (GIS) HAkA, Lukmanul Hakim, dalam diskusi di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh, Senin (13/2/2023).
Ilustrasi salah satu kawasan hutan Aceh di Kabupaten Gayo Lues. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Pada 2022, kehilangan tutupan hutan tersebar di 21 kabupaten/kota. Deforestasi terbesar terjadi di Aceh Selatan (1.883 hektare), Aceh Jaya (776 hektare), dan Aceh Timur (753 hektare).
Berdasarkan data HAkA tersebut, dugaan kehilangan tutupan hutan di Aceh sepanjang 2022 sebesar 9.383 hektare tidak jauh berbeda dibandingkan tahun 2021, yaitu 9.028 hektare.
ADVERTISEMENT
Dari total 9.383 hektare kehilangan tutupan hutan di Aceh tahun 2022, HAkA mencatat 4.676 hektare di antaranya terjadi di dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dan 4.706 hektare lainnya di luar KEL.
Lukman mengatakan, 56 persen kehilangan tutupan hutan sepanjang tahun 2022 terjadi di kawasan hutan, dan 44 persen terjadi di area penggunaan lain (APL). Fungsi kawasan merujuk pada SK.580/MENLHK/SETJEN/SET.1/12/2018.
Kehilangan tutupan hutan juga terjadi di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Aceh. Namun demikian, Lukman menyebutkan bahwa kehilangan 179 hektare tutupan hutan di TNGL Aceh pada 2022 merupakan yang terendah selama 8 tahun terakhir.
Sebaliknya, kehilangan tutupan hutan di Suaka Margasatwa Rawa Singkil tahun 2022 meningkat tajam dan sangat masif terjadi. Bahkan 716 hektare hutan yang hilang di SM Rawa Singkil sepanjang 2022 disebutkan lebih tinggi dibanding akumulasi 4 tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Hasil interpretasi HAkA, luas tutupan hutan Aceh tahun 2022 lebih kurang 2,96 juta hektare. HAkA hanya menghitung hutan yang hilang, belum termasuk hutan yang tumbuh kembali/reforestasi.
Dalam tujuh tahun terakhir, HAkA mencatat deforestasi di Aceh menunjukkan tren penurunan, yakni pada 2016 seluas 21.060 hektare, kemudian 17.820 hektare pada 2017, 15.071 hektare pada 2018, 2019 seluas 15.140 hektare, 14.759 hektare pada 2020, 2021 seluas 9.028 hektare dan 9.383 hektare pada 2022.
Menurut Lukman, deforestasi yang terus menurun ternyata tidak menjamin Aceh aman dari ancaman bencana hidrometeoroligi. Dan bencana banjir yang dialami ternyata tidak sanggup mencegah manusia untuk tidak merusak hutan lebih lanjut lagi.
"Dalam rangka upaya menurunkan bencana alam di Aceh, kami mengajak semua pihak untuk menakan laju deforestasi hingga zero deforestasi di Aceh. Rehabilitasi lahan kritis di DAS yang rusak dan menghentikan konversi kawasan hutan menjadi nonhutan," tutup Lukman.
ADVERTISEMENT