Aceh Sepekan: Jam Malam di Langsa, 22 Reaktif, hingga 0 Pasien Positif COVID-19

Konten Media Partner
3 Mei 2020 16:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hingga Rabu (29/4), ditemukan 22 hasil reaktif dari 3.724 warga Aceh yang telah dilakukan rapid test COVID-19. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Hingga Rabu (29/4), ditemukan 22 hasil reaktif dari 3.724 warga Aceh yang telah dilakukan rapid test COVID-19. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Sabtu (2/5) kemarin, kabar baik menghampiri Provinsi Aceh setelah 2 pasien terakhir positif COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dinyatakan sembuh. Seiring sembuh keduanya, Bumi Serambi Makkah menjadi nihil pasien positif virus Corona.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sejak Jumat lalu Pemerintah Kota Langsa kembali menerapkam jam malam hingga batas waktu yang belum ditentukan. Penerapan jam malam karena warga dianggap meremehkan virus Corona. Selama jam malam, warga dilarang keluar rumah sejak pukul 22.00 hingga 05.30 WIB.
Selain isu COVID-19, salah satu berita kriminal juga sempat menghebohkan provinsi paling barat di Indonesia. Seorang pria merusak mesin ATM Bank Aceh Cabang Pidie dengan kapak di Gampong Blang Asan, Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh. Enam hari kemudian, pria yang diduga pelaku perusak ATM tersebut ditangkap polisi.
Berikut rangkuman beberapa berita sepekan di Aceh:
TNI mengawal jalan di jembatan flyover Simpang Surabaya, Banda Aceh, saat penerapan jam malam di seluruh Aceh, 1 April 2020. Foto: Suparta/acehkini
Kota Langsa Kembali Terapkan Jam Malam
Pemerintah Kota Langsa, Provinsi Aceh, kembali menerapkan jam malam karena warga dianggap meremehkan virus corona atau COVID-19. Jam malam diberlakukan sejak Jumat (24/4) lalu hingga batas waktu yang belum ditentukan.
ADVERTISEMENT
Pemberlakuan jam malam tersebut berdasarkan instruksi Wali Kota Langsa, Usman Abdullah yang dikeluarkan pada Jumat, 24 April 2020. Selama jam malam, warga dilarang keluar rumah sejak pukul 22.00 hingga 05.30 WIB.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Pemerintah Kota Langsa, M. Husin, mengatakan pemberlakuan jam malam dilakukan karena warga di sana tidak mematuhi imbauan pemerintah dan menganggap remeh virus corona atau COVID-19. "Seakan-akan virus Corona itu tidak ada," kata dia kepada acehkini, Minggu (26/4).
Tol Aceh Tak Terpengaruh Virus Corona dan Ramadhan
Meski di tengah pandemi virus Corona serta suasana bulan Ramadhan 1441 Hijriah, pekerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) atau Tol Aceh, tetap berlangsung seperti biasa. Para pekerja terus memacu progres pembangunan tol pertama di Serambi Mekkah.
Pekerja di jalan Tol Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Pemerintah pusat menggangarkan sekitar Rp 12 triliun untuk pembangunan jalan berbayar yang direncakanan bisa berfungsi pada 2022 mendatang. Untuk memastikan progres proyek ini berjalan sesuai target, Presiden Joko Widodo sudah dua kali meninjau proyek ini, yakni: ketika groundbreaking pada Desember 2018 serta 21 Februari 2020.
ADVERTISEMENT
Seorang Pria Hancurkan ATM Bank Aceh dengan Kapak
Seorang pria melakukan aksi kriminal, memakai kapak untuk menghancurkan mesin ATM milik Bank Aceh di kawasan Gampong Blang Asan, Kabupaten Pidie, Aceh. Pria tersebut, kini sedang dicari aparat kepolisian setempat.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pidie, AKP Eko Rendi Oktama, kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (25/5) siang, sekitar pukul 13.43 WIB atau hari kedua Ramadhan 1441 H. “Belum diketahui penyebab dia melakukan tindakan merusak mesin ATM,” katanya.
Pria benirisial IR (40 tahun) yang diduga pelaku perusak ATM Bank Aceh itu kemudian berhasil ditangkap polisi di rumahnya pada Kamis (30/4) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Dari IR, polisi mengamankan sejumlah barang bukti.
ADVERTISEMENT
22 Warga Aceh Reaktif COVID-19 Hasil Rapid Test
Pemerintah Aceh masih terus melakukan rapid test secara massal. Alasannya untuk mendeteksi potensi penyebaran virus Corona atau COVID-19 agar segera ditindaklanjuti.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG, menyampaikan data per Rabu (29/4/2020) sudah ada 3.724 orang yang telah menjalani rapid test. Dari jumlah yang diperiksa, tercatat 22 orang menunjukkan hasil reaktif COVID-19.
"Hasil rapid test belum final, perlu diambil cairan tenggorokan dan hidung untuk diuji lagi dengan real time-polymerase chain reaction (RT-PCR)," ujar SAG.
Aceh Nol Pasien Positif COVID-19
Kabar baik datang dari Aceh. Dari total 11 pasien positif COVID-19, 10 di antaranya telah sembuh. Sementara seorang lainnya meninggal dunia pada 23 Maret lalu. Kini tidak lagi pasien positif virus Corona yang menjalani perawatan di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Kabar kesembuhan dua pasien terakhir di Aceh dikabarkan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, dr Azharuddin, Sabtu (2/5) malam. Dua pasien itu yakni AJ (20 tahun) santri asal Aceh Tamiang dan AI (54 tahun) warga Medan yang dirujuk dari Kabupaten Pidie.
"Benar (telah sembuh). (Dari total 11 kasus) 1 meninggal, 10 sembuh," kata Azharuddin kepada acehkini.
Dengan sembuh keduanya, kini sudah tidak ada lagi pasien positif COVID-19 di Aceh. Dari total 11 kasus, 10 di antaranya dinyatakan telah sembuh, sedangkan satu lainnya meninggal dunia pada 23 Maret lalu.