Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Aceh Sepekan: Nihil Positif, Larangan Mudik, hingga Kasus Baru COVID-19
19 April 2020 11:05 WIB
ADVERTISEMENT
Minggu (12/4/2020) pekan lalu, kabar baik menghampiri Provinsi Aceh setelah AJ (60 tahun) pasien terakhir positif COVID-19 dinyatakan sembuh. Dia lalu dipulangkan pada Senin keesokan harinya. Sejak itu, selama 6 hari tidak ada satupun pasien positif di Bumi Serambi Makkah.
ADVERTISEMENT
COVID-19 kembali ditemukan positif di Aceh, terdeteksi pada pria asal Jawa Barat yang pulang menjenguk istrinya di Kabupaten Gayo Lues Aceh. Pasien berinisial NS ini diumumkan positif pada Sabtu (18/4) setelah hasil swab terhadapnya dikeluarkan Laboratorium Balitbangkes Aceh.
Laboratorium Balitbangkes Aceh diresmikan penggunaannya untuk pemeriksaan swab kasus virus corona, pada Kamis (16/4), menjadi terobosan maju dalam penanganan wabah corona di Aceh. Pemeriksaan menjadi lebih cepat, karena sampel swab tak perlu lagi dikirim ke Jakarta.
Berikut sejumlah rangkuman berita yang tayang sepekan:
1. Pesan Pasien yang Sembuh COVID-19
Pasien AJ dinyatakan bebas COVID-19 pada Minggu (12/4) setelah sempat dua pekan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Dia sempat tercatat sebagai pasien positif terakhir di Aceh, sebelum kasus baru 6 hari kemudian.
ADVERTISEMENT
Saat pulang ke rumah, AJ berpesan kepada masyarakat Aceh agar tetap menjaga jarak ketika berbicara dengan orang lain. "Tolonglah ke mana saja pergi dalam kondisi sekarang pakailah masker. Jangan percaya diri kita sehat," kata AJ.
Dia mengaku, awalnya tidak menyangka tertular virus corona. Riwayat perjalanannya dari Padang, kemudian transit di Medan, dan pulang ke Banda Aceh. Dua hari di Banda Aceh, dia sudah mengeluh sakit batuk dan demam. Saat diperiksa usap dahak, ternyata dia sudah terjangkit COVID-19.
2. Pangkalan TNI AL Tingkatkan Patroli 'Jalan Tikus'
Sejumlah ‘jalur tikus’ tercatat di Aceh yang kerap digunakan warga untuk bepergian secara ilegal ke luar negeri, seperti ke Malaysia. Dalam penanganan pencegahan virus corona, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe meningkatkan patroli di perairan Selat Malaka, yang kerap digunakan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal untuk pulang dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Jalur tidak resmi itu akan diawasi untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di laut, sekaligus melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen pelayaran kapal boat, agar tidak adanya penumpang gelap dari TKI asal Aceh dari Malaysia," ujar Kolonel Muhammad Sjamsul, Danlanal Lhokseumawe, Senin (13/4).
3. Warga Dilarang Mudik Ramadan dan Lebaran 1441 H
Upaya mencegah meluasnya virus corona, Pemerintah Aceh melalui Plt Gubernur Aceh, mengeluarkan intruksi kepada Bupati dan Wali Kota se-Aceh untuk mengimbau masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN) di wilayah masing-masing agar tidak mudik menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
Dalam intruksi tersebut, disampaikan jika ada masyarakat terlanjur mudik atau tidak dapat menghindari mudik, maka diminta kepada keuchik (kepala desa) membentuk Satgas Gampong Pengawas Orang Dalam Pemantauan (ODP) sesuai dengan protokol kesehatan dan melaporkan ke Kantor Kecamatan dan Kabupaten/Kota untuk proses pengawasan.
ADVERTISEMENT
4. Bayi Pakai Face Shield
Mencegah penyebaran virus corona kepada bayi baru lahir, Rumah Sakit Avicenna Bireuen, Aceh, menerapkan kebijakan pemakaian face shield untuk bayi, selama dalam perawatan di sana. “Ini untuk mengindari penyebaran virus corona ke bayi, karena sudah ada kasus (bayi positif virus corona) yang ditemukan di daerah lain,” kata dr Purnama Setia Budi, Sp.OG, dokter kandungan RS Avicenna kepada acehkini, Rabu (15/4/2020).
Diharapkan kebijakan tersebut dapat diikuti oleh rumah sakit di Aceh lainnya, khususnya yang merawat bayi dan ibu melahirkan.
5. Kabar Baik, Aceh Sudah Bisa Periksa Swab Virus Corona
Sampel uji swab (usap dahak) dari pasien bergejala virus corona atau COVID-19 di Aceh, kini tak perlu lagi dikirim ke Jakarta. Pasalnya, Pemerintah Aceh telah mengoperasikan laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh di Lambaro, Aceh Besar, Aceh.
ADVERTISEMENT
Laboratorium itu disebut mampu menguji swab pasien untuk menentukan positif atau negatif COVID-19 menggunakan metode RT-PCR atau Real-Time Polymerase Chain Reaction. Pengoperasian laboratorium itu diresmikan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, pada Kamis (16/4).
6. Aceh Kembali Terjangkit Corona, 1 Pasien Positif COVID-19
Setelah sempat turun ke angka nol kasus positif virus corona, kini di Aceh kembali terkonfirmasi satu kasus baru yang dinyatakan positif COVID-19. Kasus baru ini berdasarkan hasil uji swab pertama dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilakukan di laboratorium Balai Litbangkes Aceh.
"Sampel swab itu diambil dari seorang Pasien Dalam Pengawasan berinisial NS, laki-laki umur 41 tahun, asal Kabupaten Gayo Lues, dan diuji dengan sistem Real Time PCR di laboratorium Balai Litbangkes Aceh hingga hasilnya dinyatakan positif COVID-19," sebut Saifullah Abdulgani, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, Sabtu (18/4) sore. []
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!