Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Acehkini Jalan-jalan: Memotret Shirakawa-go, Warisan Dunia di Jepang
24 Maret 2019 10:36 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
ADVERTISEMENT
Jika Aceh punya Taman Nasional Gunung Leuser sebagai Situs Warisan Dunia yang ditetapkan UNESCO tahun 2004, maka Jepang juga punya wilayah Shirakawa-go, Situs Warisan Dunia yang ditetapkan UNESCO pada 1995.
ADVERTISEMENT
Terkesan dengan lokasi itu, saat berwisata ke Jepang, Acehkini menyempatkan berkunjung ke sana pada Rabu (20/3). Memotret wilayah Shirakawa-go yang membujur di Lembah Sungai Shogawa, dipagari barisan pegunungan terpencil yang membentang dari Gifu ke Prefektur Toyama. Tempat ini terletak di Tokai-Hokuriku, Honshu.
Pemandangan desa berpadu dengan sifat setiap musim: dedaunan hijau segar di musim semi, dedaunan berwarna di musim gugur, salju musim dingin, dan suasana desa dengan rumah-rumah tradisional. Tempat tinggal warga dikenal sebagai rumah pertanian tradisional gassho-zukuri, beberapa di antaranya berusia lebih dari 250 tahun.
Gassho-zukuri berarti ‘dibangun seperti tangan dalam doa’. Atapnya curam menyerupai tangan para biksu Buddha saat berdoa.
Gaya arsitektur ini terus berkembang selama beberapa generasi dan dirancang untuk menahan salju tebal yang jatuh di wilayah tersebut selama musim dingin. Atapnya dibuat tanpa paku, menyediakan ruang loteng besar yang digunakan untuk membudidayakan ulat sutra.
ADVERTISEMENT
Ogimachi, desa terbesar di Shirakawa-go, adalah objek wisata utama. Berkunjung ke sana disuguhkan pemandangan indah sepanjang perjalanan dari Takayama. Namun, cara terbaik untuk menikmati desa ini adalah bermalam di salah satu rumah pertanian. Banyak di antaranya berfungsi sebagai minshuku atau penginapan untuk wisatawan.
Tertarik ke sana? Simak dulu foto-foto kami. []
Reporter: Ahmad Ariska (Jepang)