Acehkini Jalan-jalan: Mencicipi Kuliner di Jalan Myeongdong

Konten Media Partner
16 Maret 2019 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalanan Myeongdong, Seoul, Korea Selatan, pusat kuliner kaki lima. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Jalanan Myeongdong, Seoul, Korea Selatan, pusat kuliner kaki lima. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Wisata ke Seoul, ibu Kota Korea Selatan, tak lengkap rasanya tanpa belanja. Pasar Myeongdong menjadi pilihan para pelancong untuk merogoh kocek mereka. “Kalau ke Korea, dibandingkan tempat lain lebih bagus ke sini setiap hari,” kata Liya, salah satu wisatawan, kepada Acehkini saat kami melancong ke sana, Sabtu (2/3).
ADVERTISEMENT
“Apalagi kalau kita berbagi foto di media sosial, pasti banyak yang ingin menitip macam-macam,” tambahnya.
Dulunya, pasar ini memang dikenal sebagai tempat pembelian kosmetik terlengkap. Beragam toko berjejer kanan-kiri. Belakangan, aneka merek pakaian dan sepatu ikut buka lapak di sana. Sejauh mata memandang, toko-toko berjejer menawarkan beragam produk dengan pelayanan maksimal para pekerjanya. Beberapa turis dari Tiongkok berjalan menggeret koper mereka, hasil belanjaan.
Gerobak makanan di depan gerai toko di Myeondong, Seoul. Foto: Khiththati/acehkini
Suasana sore di Myeongdong lebih ramai. Gerobak-gerobak kecil berjajar rapi di depan toko-toko. Puluhan papan kecil mulai dipasang. Lalu aneka makanan mulai disiapkan untuk warga yang melintas. Myeongdong menjadi pusat kuliner tersibuk di Seoul. Jumlah lapak terus bertambah setiap tahun, begitu pun makanannya.
Jalanan ditutup untuk kendaraan, hanya ada pejalan kaki. Sepanjang pintu keluar nomor 6 Myeongdong Subway Station, ragam makanan menyambut. Mulai dari makanan khas negeri gingseng hingga kreasi, kimbab hingga udang goreng. Tak ketinggalan aneka jus segar. Inilah surganya jajanan kaki lima Seoul.
Makanan Kimbab yang dilabeli halal di kaki lima Myeongdong. Foto: Khiththati/acehkini
“Cantik-cantik, ayo singgah,” kata seorang penjual, saat melihat wisatawan berwajah Asia Tenggara. “Ini halal, sini-sini,” tambahnya lagi.
ADVERTISEMENT
Banyak pedagang di sini yang bisa menyapa dengan beberapa bahasa. Banyak pula vendor makanan yang memberi penjelasan dalam bahasa Inggris, China, dan Jepang bahkan beberapa di antaranya menggunakan Bahasa Arab dan Melayu.
Sedikit tips bagi yang ingin menikmati beragam jajanan ini. Siapkan uang tukar dengan cepat, karena lokasi ramai ini akan mempermudah pembeli. Hampir semua harga makanan dijual dengan harga 1.000 hingga 5.000 won. Siapkan plastik dan tisu basah untuk memudahkan saat makan. Gerobak-gerobak makanan bisa berubah tempat tergantung situasi dan musim.
Gerobak minuman juice di Myeongdong. Foto: Khiththati/acehkini
“Kita harus mencoba bugopang, tteokbokki, odeng apa lagi ya,” kata Yuli, kawan kami mengingat-ingat. Dia lalu bergegas mencari makanan favorit.
“Saya hanya ingin mencoba, apa lagi kalau lihat di drama rasanya mengiurkan,” kata Yuli, penggemar drama Korea. Banyaknya pengunjung muslim, membuat beberapa penjual memasang logo halal pada jajanannya.
ADVERTISEMENT
Yuli kembali dengan bugopang di tangan. Bentuknya seperti kue ikan atau sejenis bolu, atau bhoi dalam bahasa Aceh. Kue itu dari tepung dengan adonan yang padat, diisi kacang merah yang telah dihaluskan. Ada juga dengan isian lainnya. Kue ini dijual dengan harga 1.000 hingga 2.000 won atau setara dengan Rp 13.000 hingga Rp 24.000.
Jalanan Myeongdong selalu ramai dari sore sampai malam hari. Foto: Khiththati/acehkini
Ada aturan ketat tentang sampah di jalanan Myeongdong, tidak boleh membuang sembarangan. Setelah makan, para pengunjung boleh mengembalikan sampahnya kepada penjual di mana mereka membeli makanan. Setiap gerobak dilengkapi dengan plastik untuk sampah.
Makanan yang sering diburu saat musim dingin adalah hotteok. Makanan tradisional ini disajikan selagi panas. Isiannya adalah kacang tanah cincang, sirup atau terkadang gula dan madu. Berbentuk seperti pancake. Jajanan ini dibanderol mulai dari 2.500 won sampai 3.500 won tergantung besarnya.
Gerobak makanan bertabur di Jalanan Myeongdong, pusat jajanan kuliner terseibuk di Seoul, Korea. Foto: Khiththati/acehkini
Penyuka makanan tradisional juga dapat menikmati kimbab atau nasi gulung ala Korea. Keranppang atau cake dengan telur goreng di atasnya, twigim atau aneka goreng-gorengan. Masih ada Tteokbokki yang pedas, Odeng atau Omuk, atau mau mencoba bbopi yang terbuat larutan gula merah dan baking soda yang dipanaskan.
ADVERTISEMENT
Ingin makanan modern juga ada di kaki lima Myeongdong. Misalnya kentang tornado, aneka jajanan seafood seperti gurita goreng, udang, lobster, kepiting, cumi-cumi hingga kerang bakar keju. Bahkan ada jagung bakar, ketela, es krim hingga aneka mochi dengan beragam isi seperti strawberry, kiwi dan lainnya.
Bugopang, makanan sejenis bolu di jalanan Myeongdong, Korea. Foto: Khiththati
Setelah makan jangan lupa minum. Ada beragam jus segar tersedia, mulai dari pomegranate, grapefruit yang unik sampai kiwi, orange, dan anggur.
Masih lapar? Tenang saja, pasar ini akan sepi sekitar pukul 21.00. Jadi, setelah belanja pengunjung bisa kembali mencari-cari makanan sambil cuci mata. Tertarik, kan?
Reporter: Khiththati (Korea)