Alasan Ketua Tastafi Banda Aceh Tolak Kajian Ustaz Firanda Andirza

Konten Media Partner
14 Juni 2019 14:41 WIB
Ketua Tastafi Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani saat menenangkan massa di Masjid Oman, Banda Aceh, Jumat (14/06). Foto: Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Tastafi Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani saat menenangkan massa di Masjid Oman, Banda Aceh, Jumat (14/06). Foto: Facebook
ADVERTISEMENT
Ketua Pengajian Zikir Tasawuf Tauhid dan Fiqih (Tastafi) Banda Aceh, Tgk Umar Rafsanjani, mengatakan pihaknya secara tegas menolak Ustaz Firanda Andirza untuk memberikan kajian agama di Banda Aceh. Ustaz tersebut dinilai menyebarkan paham Wahabi.
ADVERTISEMENT
“Saya telah ingatkan pemerintah dan pihak panitia, tapi tak didengar. Hingga kemudian terjadi pembubaran acara mereka oleh warga di Masjid Al-Fitrah, Keutapang (Banda Aceh),” katanya Tgk Umar kepada acehkini, Jumat (14/6).
Menurut Tgk Umar, penolakan terhadap Ustaz Firanda bukan hanya di Aceh, sebelumnya juga terjadi pada beberapa daerah lain di Indonesia. “Ustaz Firanda tokoh Wahabi nasional. Tidak mungkin kita biarkan dia (berada di Aceh),” katanya.
Dia mengakui ikut serta bersama sejumlah warga Banda Aceh dan Aceh Besar yang ingin menghentikan acara Ustaz Firanda. “Bukan menggerakkan mereka, saya ikut untuk menenangkan mereka, supaya tidak terjadi hal-hal buruk,” katanya.
Menurutnya, pihak Tastafi Aceh telah mengetahui rencana kedatangan Ustaz Firanda, yang diundang beberapa masjid di Aceh. Tgk Umar dan sejumlah lembaga keagamaan yang menentang paham Wahabi di Aceh, ikut menyampaikan agar kegiatan Ustaz Firanda tidak dilakukan di Aceh, karena warga juga menentangnya.
ADVERTISEMENT
Kamis sore, sebelum insiden di Masjid Al-Fitrah terjadi, mereka sempat bertemu dengan pihak panitia kegiatan Ustaz Firanda dan unsur kepolisian. “Saat kami ingatkan, mereka (pihak panitia) bilang sanggup menjamin keamanan,” katanya.
Kegiatan kajian agama oleh Ustaz Firanda tetap dilaksanakan usai salat magrib di Masjid Al-Fitrah. Namun sekitar dua ratus warga kemudian mendatangi masjid tersebut untuk membubarkan kegiatan. Bentrok di dalam masjid terjadi kemudian.
"Kami juga tidak sanggup antisipasi, tapi terus mencoba menenangkan massa. Ada juga yang terluka,” katanya.
Bahkan sebelumnya kepada aparat keamanan dan panitia, Sekretaris Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Banda Aceh, Tgk Bulqaini, mengakui telah menyampaikan surat saran kepada unsur Forkopimda Banda Aceh, untuk menolak kedatangan Ustaz Firanda ke Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Surat yang ditandatangani oleh Ketua MPU Banda Aceh, Tgk Damanhuri Basyir tersebut bernomor: 451/074/2019 tertanggal 13 Juni 2019. Lihat dokumen di bawah:
Dok surat MPU Banda Aceh
Usai dari Masjid Al-Fitrah, Keutapang, warga juga mengawasi Masjid Oman, Lampriet, Banda Aceh, pada Jumat subuh, tempat yang juga akan didatangi Ustaz Firanda untuk menyampaikan ceramahnya. Tapi, acara telah dibatalkan, pasca-ricuh sebelumnya.
Reporter: Adi Warsidi