Analisis BMKG soal Gempa di Aceh Barat yang Terasa hingga Gayo Lues

Konten Media Partner
21 Januari 2023 14:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: MuhsinRina/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: MuhsinRina/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo menggetarkan tenggara Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (21/1/2023) pagi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar mengalisisis gempa yang terjadi disebabkan oleh aktivitas subduksi yang berada di bagian barat Pulau Sumatera.
ADVERTISEMENT
Gempa yang terjadi pada pukul 09.50 WIB itu awalnya tercatat 4,7 magnitudo. Namun beberapa menit setelahnya, diperbaharui menjadi 4,9 magnitudo.
Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, dalam keterangannya menyampaikan, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan 4,9 magnitudo. Episenter terletak pada koordinat 3,32 LU dan 96.28 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km Tenggara Meulaboh, Aceh Barat, pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh aktivitas subduksi yang berada di Bagian Barat Pulau Sumatera," ujar Andi.
Dilaporkan, guncangan gempa ini dirasakan di Kecamatan Pasie Raja, Aceh Selatan; Kecamatan Bebesan, Aceh Tengah; dan Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues, dengan skala intensitas II MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, kata Andi, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hingga pukul 10.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujarnya.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tutup Andi.