Banda Aceh Dikepung Banjir, BMKG: Hujan Lebat Diprediksi Hingga 3 Hari ke Depan

Konten Media Partner
8 Mei 2020 16:47 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Genangan air di jalan raya kawasan Neusu, Kota Banda Aceh, pada Jumat (8/5) siang. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Genangan air di jalan raya kawasan Neusu, Kota Banda Aceh, pada Jumat (8/5) siang. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Kota Banda Aceh, Aceh, dikepung banjir setelah hujan deras mengguyur selama 24 jam lebih. Hujan yang tak kunjung berhenti membuat air hujan tergenang dan sejumlah sungai meluap. Hujan diprediksi akan terus mengguyur. Warga diminta mewaspadai banjir dan tanah longsor.
ADVERTISEMENT
"BMKG Aceh memperkirakan keadaan seperti ini masih berlanjut hingga 2 sampai dengan 3 hari ke depan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, Aceh Besar, Zakaria, dihubungi acehkini, Jumat (8/5).
Menurut Zakaria, hujan yang terus turun itu akibat terbentuknya tekanan rendah di Selat Malaka sebelah utara Provinsi Aceh, sehingga terjadi belokan angin dan konvergensi masa udara di atmosfer wilayah Aceh.
Debit air di Krueng Aceh semakin naik seiring hujan terus mengguyur kawasan Kota Banda Aceh, Jumat (8/5). Foto: Suparta/acehkini
Oleh karena itu, uap air yang terbawa oleh pergerakan masa udara berkumpul di atmosfer Aceh. "Hal ini mengakibatkan tumbuhnya awan-awan konvektif atau awan- awan hujan yang disertai angin kencang dan juga petir," jelas Zakaria.
Zakaria menambahkan, selain hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, tekanan rendah di Selat Malaka juga berpengaruh terhadap tinggi gelombang di perairan Aceh, mencapai 1,5 hingga 4 meter.
Prajurit TNI membawa perahu karet untuk mengevakuasi warga di Kawasan Keutapang, Kota Banda Aceh, Jumat (8/5). Foto: Suparta/acehkini
Dia meminta nelayan agar berhati-hati saat melaut. Sementara warga diminta waspada menghadapi kemungkinan terjadinya banjir.
ADVERTISEMENT
"BMKG Aceh mengimbau agar waspada banjir genangan maupun banjir luapan atau banjir kiriman, juga waspada tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi dan juga perlu berhati-hati pohon tumbang," ujarnya.