Konten Media Partner

Banjir di Aceh Diduga Akibat Kerusakan Lingkungan

29 Juli 2020 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Rabu (29/7). Foto: Siti Aisyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Rabu (29/7). Foto: Siti Aisyah/acehkini
ADVERTISEMENT
Banjir luapan yang terjadi di delapan kabupaten di Aceh diduga akibat kerusakan lingkungan, seperti meluasnya penebangan hutan. "Inilah yang menjadi sebab utama banjir genangan dan banjir bandang," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Taqwaddin, kepada acehkini, Rabu (29/7).
ADVERTISEMENT
Taqwaddin yang juga menjabat Ketua Dewan Pakar Forum Pengurangan Resiko Bencana (Forum PRB) Aceh, menyebut berkurangnya luas hutan membuat daya tampung air hujan melemah. Apalagi jika saluran di hilir sungai tidak berfungsi optimal karena dangkal atau salurannya rusak.
"Maka perlu ada upaya penanggulangan berupa mitigasi dan pemulihan yang komprehensif, mulai dari penanganan daerah hulu atau hutan di dataran tinggi hingga kondisi sungai dan riol di hilir daerah pemukiman," ujar Taqwaddin.
Taqwaddin saat meninjau banjir rob di Aceh Barat. Foto: Dok. Ombudsman Aceh
Taqwaddin menambahkan, penanganan penting lain yang perlu dievaluasi adalah kebijakan pemerintah yang dinilai kurang pro-lingkungan. Selain itu, perlu juga dikaji sikap, tindakan, dan perilaku warga masyarakat terkait dengan alam dan lingkungannya.
"Semua faktor di atas berkontribusi signifikan yang mengakibatkan terjadinya banjir di desa-desa. Bencana banjir ini dapat menimbulkan korban jiwa, ketidaknyamanan, dan juga kerugian harta benda," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, langkah yang harus segera pemerintah ambil adalah mengevakuasi warga guna memastikan keselamatannya. Lalu, memenuhi kebutuhan dasar korban.
Banjir di Aceh Barat, Selasa (28/7). Foto: Suparta/acehkini
"Setelah kedua upaya ini selesai dilakukan, baru kemudian dilakukan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap infrastruktur yang mengalami kerusakan," ujar Taqwaddin.
Seperti diketahui, hujan deras mengguyur hampir seluruh Aceh sejak dua hari terakhir. Tak lama, sungai-sungai mulai meluap. Banjir pun datang. Hingga Rabu (29/7) pagi, setidaknya terdapat 8 kabupaten di sepanjang pantai barat selatan, timur, dan tengah Aceh yang terendam banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan banjir terjadi di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Jaya, Gayo Lues, Simeulue, Aceh Singkil, Nagan Raya, dan Aceh Utara.
Ribuan rumah warga di delapan kabupaten itu terendam banjir. Ketinggian air berkisar antara 20 sentimeter hingga semeter. Sebagian warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT