Konten Media Partner

Bantu Mahasiswa di Wuhan, Jokowi Center Ajak Provinsi Lain Ikuti Aceh

27 Januari 2020 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi mahasiswa Aceh di Wuhan, China. Dok. Fadil
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi mahasiswa Aceh di Wuhan, China. Dok. Fadil
ADVERTISEMENT
Virus Corona di Kota Wuhan, China, telah membuat kota itu terisolasi. Hal itu ikut dialami seluruh warga negara lain di dunia yang sedang berada di Wuhan, termasuk mahasiswa asal Indonesia. Harga-harga barang meningkat di sana.
ADVERTISEMENT
Menanggapi terisolasinya mahasiswa asal Indonesia, The Jokowi Center mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) di provinsi lain Indonesia, mengikuti langkah Pemerintah Aceh yang telah membuka posko 24 jam memantau kondisi 12 mahasiswa asal Aceh dari 93 mahasiswa Indonesia di Wuhan.
Direktur Eksekutif The Jokowi Center, Teuku Neta Firdaus, mengatakan membentuk posko dan hotline untuk mamantau mahasiswa yang terjebak di Kota Wuhan, adalah kepedulian dari setiap pemerintah provinsi yang memiliki mahasiswanya di sana.
“Kami apresisasi Pemerintah Aceh yang telah membuka hotline posko pemantauan mahasiswa di Wuhan, serta mengirim Rp 50 juta untuk kebutuhan mahasiswa Aceh,” katanya dalam keterangan tertulis kepada acehkini, Senin (27/1/2020)
Menurutnya, langkah cepat peduli mahasiswa di Wuhan itu sangat baik karena dapat mengurangi kepanikan mahasiswa yang telah diinstruksikan untuk tetap berada di asrama. “Keinginan mahasiswa untuk kembali ke Tanah Air harus dikoordinasikan dengan Menlu, Ibu Retno. Masalahnya Pemerintah China menutup pintu masuk dan keluar kawasan Wuhan untuk mencegah tersebarnya virus ini,” kata Teuku Neta.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif The Jokowi Center berharap Pemerintah Indonesia dapat mengevakuasi mahasiswa dan WNI di Wuhan. Di sisi lain, kebijakan pengisolasian ini menjadi penyebab evakuasi tidak bisa dilakukan secepatnya. Untuk itu, Indonesia perlu perencanaan yang matang jika China izinkan evakuasi warga asing dari Wuhan. “Kondisi di Wuhan adalah otoritas China. Kita menunggu izin dari mereka dengan menyiapkan rencana menjemput mahasiswa dan WNI,” jelas Teuku Neta.
Sebelumnya, Pemerintah Aceh telah mengirimkan uang kepada Mahasiswa Aceh di Wuhan untuk menanggung kebutuhan hidup mereka, selama masa krisis akibat wabah virus corona belum berhasil diatasi di China.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani, tak lama setelah Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, berbicara melalui sambungan telpon dengan Alfi Rian, satu satu dari 12 mahasiswa Aceh di Wuhan, Minggu (26/1).
ADVERTISEMENT
"Semua kebutuhan mahasiswa Aceh di Kota Wuhan atau kota lainnya yang dilanda wabah virus corona ditanggung Pemerintah Aceh, agar mereka dapat bertahan selama situasi krisis kesehatan itu," kata Saifullah. []