Konten Media Partner

Bendungan Lhok Guci di Aceh Barat Mulai Dicoba, Mampu Aliri 11.700 Hektar Lahan

26 Oktober 2020 9:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendungan dan irigasi Lhok Guci di Aceh Barat. Foto-foto: Humas Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan dan irigasi Lhok Guci di Aceh Barat. Foto-foto: Humas Aceh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah bendungan besar di Aceh Barat mulai diuji coba penggunaannya. Bendungan dan irigasi bernama Lhok Guci tersebut, jika telah tuntas semuanya mampu mengaliri 11.700 hektar lahan sawah dan lahan perkebunan lainnya.
ADVERTISEMENT
Asisten II Sekda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, meresmikan uji coba fungsional Irigasi Lhok Guci dalam kunjungan kerja ke Aceh Barat, Sabtu (24/10/2020). Pada kesempatan yang sama, ikut menyerahkan bantuan Gubernur Aceh, berupa saprodi padi untuk petani di Aceh Barat yang menggarap lahan seluas 385 hektar.
Dadek mengatakan, pembangunan Bendungan Lhok Guci yang diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dilakukan untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian. Dengan meningkatnya produktivitas pertanian, diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
"Alhamdulillah kita sudah melakukan uji coba pintu air untuk difungsikan di lahan seluas 400 hektar," kata Dadek. Ini (irigasi) hanya akan diuji coba terlebih dahulu, karena tentunya peresmian Bendungan Lhok Guci akan dihadiri presiden langsung,” katanya.
Peresmian uji coba bendungan Lhok Guci.
Memfungsikan bendungan dan irigasi Lhok Guci dilakukan tanpa menunggu tuntasnya pembangunan yang masuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Artinya, sebagian masyarakat yang punya lahan di kawasan aliran irigasi telah bisa memanfaatkan keberadaan air yang mengalir ke sawah mereka.
ADVERTISEMENT
Direncanakan pada tahun depan sekitar 1.000 hektar lahan lagi juga akan mendapatkan fasilitas air yang mengalir dari irigasi bendungan Lhok Guci. Sementara pada 2022 akan fungsional 1.400 hektar, di tahun 2023 akan fungsional 1.662 hektar, dan akan berfungsi sepenuhnya pada tahun 2024-2026.
Saat berfungsi sepenuhnya, jaringan irigasi di Lhok Guci akan mengairi area seluas 11.700 hektar. Seluas lebih dari 7.000 hektar saat ini masih berupa sawah sedangkan sisanya masih semak belukar dan hutan muda.
Saluran irigasi yang mulai difungsikan.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Djaya Sukarno, menuturkan pembangunan Daerah Irigasi Lhok Guci diawali dengan dibangunnya bendungan pada 2004-2008 dan dilanjutkan pembangunan salurannya pada tahun 2008-2015.
"Kemudian dilanjutkan menjadi salah satu PSN dikerjakan tahap I nya pada 2015-2017. Setelah itu masuk tahap II 2018-2020, namun pada 2020 ada Pandemi covid-19 dan terkena refocusing anggaran sehingga target penyelesaian mundur ke tahun 2022," kata Djaya.
ADVERTISEMENT
Meskipun terkena refocusing anggaran akibat pandemi COVID-19, pembangunan tahap II Daerah Irigasi (DI) Lhok Guci yang dilaksanakan oleh PT. Hutama Karya-Jaya Konstruksi, KSO dengan nilai kontrak Rp 255,55 miliar terus dilanjutkan dengan progres konstruksinya sebesar 63,08 persen. Saluran irigasi Lhok Guci, akan difungsikan secara bertahap mulai musim tanam Oktober 2020-Maret 2021 untuk mengairi sawah seluas 400 hektare lahan.
Bendungan dan irigasi Lhok Guci di Aceh Barat.
"Kemudian tahun berikutnya ditingkatkan lagi fungsionalnya, sehingga nantinya petani di Kabupaten Aceh Barat bisa mendapatkan suplai air dengan baik, untuk mendukung Gerakan Aceh Mandiri Pangan yang dicanangkan Pemerintah Aceh," kata Djaya.
Djaya mengatakan bahwa ada empat desa yang akan mulai dialiri air dari saluran irigasi Lhok Guci, yakni Desa Babah Lueng, Alue Keumang, Babah Iseung, dan Manuang Kinco, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Bupati Aceh Barat Ramli MS, mengatakan peresmian uji coba irigasi Lhok Guci dilakukan agar masyarakat bisa memanfaatkan potensi pertanian khususnya bagi mereka yang bertani di sekitar irigasi.
Menyerahkan bantuan bibit buntuk petani di Aceh Barat.
Bupati Ramli juga telah telah mengeluarkan Peraturan Bupati tentang lahan irigasi berkelanjutan. Perbup itu dinilai sangat bermanfaat untuk alih laju lahan. "Nantinya lahan yang sudah berubah fungsi bisa kembali berfungsi menjadi sawah kembali," kata Ramli. Dengan demikian target Aceh Barat Surplus beras bisa tercapai.
Hadir dalam kegiatan itu Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A. Hanan, serta para Kepala SKPK terkait di Aceh Barat. []