Konten Media Partner

Bintang Bulan Berkibar dalam Upacara Milad ke-45 GAM di Kota Lhokseumawe

4 Desember 2021 11:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengibaran bendara Bintang Bulan dalam upacara milad ke-45 GAM di Lhokseumawe, Aceh. Foto: warga
zoom-in-whitePerbesar
Pengibaran bendara Bintang Bulan dalam upacara milad ke-45 GAM di Lhokseumawe, Aceh. Foto: warga
ADVERTISEMENT
Bendera Bintang Bulan berkibar dalam upacara milad ke-45 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (4/12) pagi. Upacara digelar di halaman Masjid Jamik At-Tahrir Kandang, Desa Meunasah Manyang, Kecamatan Muara Dua.
ADVERTISEMENT
Informasi yang diperoleh acehkini, upacara tersebut digelar Komite Peralihan Aceh (KPA), organisasi tempat bernaung mantan kombatan GAM. Selain upacara, kegiatan dirangkai dengan doa bersama dan santunan anak yatim.
Pengibaran Bintang Bulan dilakukan oleh tiga orang pengerek bendera. Mereka mengenakan pakaian putih. Saat detik-detik Bintang Bulan dinaikkan ke tiang, ratusan orang yang hadir memberi hormat. Pengibaran bendera ini diiringi dengan lantunan azan.
Rangkaian peringatan milad ke-45 GAM di Lhokseumawe, Aceh. Foto: warga
Setelah pengibaran bendera, petinggi KPA menyampaikan amanat upacara. Berikutnya, doa bersama dan santunan anak yatim digelar di dalam masjid. Dalam beberapa gambar yang diperoleh acehkini, sejumlah aparat polisi dan TNI hadir di lokasi.
Gerakan Aceh Merdeka dideklarasikan oleh almarhum Teungku Hasan Muhammad di Tiro pada 4 Desember 1976 di puncak gunung Tjokkan, Tiro, Kabupaten Pidie. Cicit Pahlawan Aceh Teungku Chik di Tiro Muhammad Saman itu ingin memisahkan Aceh dari Indonesia.
Pengibaran bendara Bintang Bulan dalam upacara milad ke-45 GAM di Lhokseumawe, Aceh. Foto: warga
Setelah deklarasi itu dan hari-hari berikutnya hingga hampir tiga dekade kemudian, konflik bersenjata melanda Aceh. Perang berakhir setelah GAM dan Indonesia berdamai di meja perundingan di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005. Nota kesepahaman yang ditandatangani itu kini dikenal MoU Helsinki.
ADVERTISEMENT
MoU Helsinki memerintahkan GAM untuk membubarkan pasukan bersenjata bernama Tentara Neugara Aceh (TNA) dan memotong senjata mereka. Mantan kombatan lalu bernaung dalam Komite Peralihan Aceh. Sementara GAM, tetap hidup saban 4 Desember.[]