Bisnis Rumahan di Tengah Corona, IRT Ini Sulap Kain Bekas jadi Vas Bunga Unik

Konten Media Partner
20 Oktober 2020 9:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vas bunga yang dibuat dengan kain bekas dan semen. Foto: Siti Aisyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Vas bunga yang dibuat dengan kain bekas dan semen. Foto: Siti Aisyah/acehkini
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, kain bekas mungkin hanya dijadikan sebagai kain lap atau sampah yang tidak bernilai. Namun di tangan Asniar (41 tahun), seorang ibu rumah tangga (IRT) di Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, kain bekas tersebut dikreasikan menjadi vas bunga yang unik dan bernilai ekonomi.
ADVERTISEMENT
Asniar mengisahkan, ide awal membuat vas bunga dari kain bekas karena melihat di daerah tempat tinggalnya sedang marak mengoleksi tanaman bunga. Kemudian ia berpikir bagaimana kesempatan itu bisa menjadi peluang yang menguntungkan di tengah pandemi corona yang serba sulit.
"Warga di sini banyak sekali berminat untuk menamam bunga, jadi saya kepikiran untuk membuat pot bunga,” kata Asniar kepada acehkini Senin (19/10)
Bisnis rumahan di tengah corona. Foto: Siti Aisyah/acehkini
Dia pun belajar otodidak dengan melihat tutorial membuat vas bunga dari kain bekas di media sosial Youtube. Berbekal dari pengetahuan itulah, IRT tersebut mulai mencoba membuat vas bunga dari kain bekas. “Pertama saya coba tapi tidak berhasil, tapi kemudian saya coba lagi dan alhamdulillah berhasil,” katanya.
Asniar menyebut, selain dari kain bekas seperti handuk dan kaos, bahan membuat vas bunga juga bisa dari bahan-bahan rumah tangga yang tidak terpakai seperti karton tempat telur, kardus dan botol aqua bekas
ADVERTISEMENT
Cara pembuatannya terbilang mudah, yakni semua bahan dikumpulkan kemudian dibentuk dengan menggunakan semen sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan, setelah selesai dibentuk, kemudian vas bunga dijemur selama dua hingga tiga hari sampai benar-benar kering.
“Kalau sudah kering kemudian vas bunga dicat sesuai dengan warna yang diinginkan konsumen,” katanya.
Vas bunga bikinan Asniar. Foto: Siti Aisyah/acehkini
Dalam sehari Asniar bisa memproduksi delapan sampai sepuluh vas bunga dari kain bekas tersebut, sedangkan harga dari tiap vas bunga bervariasi tergantung bentuk dan ukurannya, dari mulai Rp 10 ribu hingga Rp 300 ribu rupiah
“Kalau untuk harganya saya buat dari yang paling kecil itu harganya sepuluh ribu, paling mahal itu kalau vasnya pakai besi bisa sampai ratusan ribu,” ujar Asniar.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk penjualan, masih di dalam kawasan Kabupaten Aceh Barat dan di desa-desa sekitar tempat ia tinggal, karena masih baru dan produksinya masih dalam jumlah kecil. "Keuntungannya dalam seminggu bisa laku sepuluh, kadang tujuh vas bunga, tapi bisa menambah pemasukan juga," tutupnya. []