news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bupati Aceh Besar: Membantu Rohingya Sebatas Misi Kemanusiaan

Konten Media Partner
9 Januari 2023 8:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Rohingya saat akan dipindahkan ke penampungan sementara. Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Rohingya saat akan dipindahkan ke penampungan sementara. Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
Sebanyak 184 pengungsi Rohingya yang mendarat di Pantai Kuala Gigieng, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, pada Ahad sore kemarin telah menempati lokasi penampungan sementara di UPTD Dinas Sosial Aceh, kawasan Ladong.
ADVERTISEMENT
Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto mengatakan telah melaporkan ke atasan atau Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, serta ke Imigrasi Aceh menyangkut keberadaan para pengungsi tersebut. Termasuk tindakan yang diambil mengacu pada regulasi yang ada.
Selain itu, laporan juga disampaikan ke pihak IOM dan UNHCR, selaku badan yang paling bertanggung jawab terhadap migran lintas negara. “Pemkab Aceh Besar hanya (membantu) sebatas misi kemanusiaan dan kedaruratan,” kata Iswanto dalam keterangannya, Ahad malam (8/1/2023).
Secara internal, Bupati Aceh Besar telah menginstruksikan Dinas Sosial Aceh Besar, dan BPBD Aceh Besar untuk turun langsung ke lapangan, termasuk membawa bantuan kemanusiaan dan kedaruratan.
Dinas Sosial Aceh Besar telah menyalurkan bantuan kedaruratan berupa kain panjang 80 lembar, baju anak laki-laki 25 potong, baju anak perempuan 18 potong, daster 80 potong, air mineral, dan roti.
ADVERTISEMENT
Muhammad Iswanto berharap agar jajaran teritorial kelautan untuk lebih mewaspadai keberadaan penyusup Rohingya itu. “Karena mereka adalah pendatang ilegal yang tak semestinya masuk ke wilayah RI, khususnya Aceh,” sebutnya.
Pengungsi Rohingya yang mendarat di Kuala Gigieng, Aceh Besar. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Sementara itu, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Badan Persatuan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi (UNHCR) bakal mengurus kebutuhan dasar 184 pengungsi Rohingya tersebut.
"Saat ini kami akan fokus ke kebutuhan dasar terlebih dahulu, tentunya dalam waktu dekat kami akan melakukan asesmen atau penilaian terkait dengan kebutuhan perlindungan internasionalnya," kata Diovio Alfath, anggota staf UNHCR Indonesia.
UNHCR bekerja sama dan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menemukan solusi jangka panjang terkait Rohingya. Selain itu, juga melibatkan Organisasi Migrasi Internasional (IOM). Penanganan pengungsi dari luar negeri ini merujuk ke Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Kedatangan pengungsi Rohingya pada Ahad kemarin adalah yang kelima kalinya dalam tiga bulan terakhir. Dua kapal pada November 2022 di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, serta pada Desember 2022 satu kapal di Ladong, Aceh Besar dan satu di Laweung, Muara Tiga, Pidie. []