Konten Media Partner

Cerita Mahasiswa Malaysia Pulang dari Aceh: Positif COVID-19 Meski Tak Bergejala

21 April 2020 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan mengecek rumah kontrakan mahasiswa Malaysia di Aceh, setelah mereka dinyataka positif COVID-19. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan mengecek rumah kontrakan mahasiswa Malaysia di Aceh, setelah mereka dinyataka positif COVID-19. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Tiga warga negara Malaysia dinyatakan positif COVID-19 setelah pulang dari Aceh. Dua di antaranya terdeteksi sebagai mahasiswa yang selama ini menempuh pendidikan di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Kedua mahasiswa itu adalah NA binti MY yang selama ini tinggal di kawasan Gampong Blang Krueng, Aceh Besar, seorang mahasiswa lagi adalah NI binti NF yang tinggal di kawasan Darussalam, Banda Aceh. Sementara satu lagi belum diketahui identitasnya, diduga pelancong yang berwisata ke Aceh.
Kasus positif mereka diumumkan Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM) pada Minggu (19/4) sore, setelah mereka diperiksa saat mendarat di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) pada Jumat (16/4).
Bagaimana perjalanan mereka kembali dari Aceh ke negara asalnya hingga dinyatakan positif COVID-19? acehkini berkomunikasi dengan Amira Wazny (21 tahun) salah seorang mahasiswa Malaysia, teman dari dua mahasiswa yang dinyatakan positif.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Amira sedang mengisolasi diri di Hotel Double Tree, Melaka, tempat pusat karantina yang disediakan pemerintah Malaysia. Amira mengaku sempat syok mengetahui dua temannya terjangkit virus corona.
Sebelum mudik ke Malaysia, setelah virus corona merebak di Aceh, mereka mengaku sudah jarang keluar dari indekos tempat tinggalnya selama kuliah di Banda Aceh. Hingga sepekan sebelum pulang, mereka diimbau oleh Pemerintah Malaysia untuk kembali ke negaranya.
Bukan hanya di Aceh, menurut Amira, imbauan agar kembali ke negaranya juga disampaikan terhadap semua mahasiswa Malaysia di seluruh Indonesia.
Suasanan di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, saat mereka pulang. Foto: Amira untuk acehkini
Amira dan rekan-rekannya kembali ke negaranya melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar pada Kamis (16/4) pagi. Mereka kemudian terbang ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara dan tiba di sana sekitar pukul 10.30 WIB. Di Kualanamu mereka transit selama empat jam.
ADVERTISEMENT
"Di Kualanamu Medan, saya melihat bapak-bapak ramai berkumpul, tidak ada social distancing (jaga jarak). Melihat itu saya khawatir, karena bandara adalah kawasan berisiko tinggi," kata Amira kepada acehkini, Senin (20/4) malam.
Sekitar pukul 15.40 WIB, mereka terbang menggunakan pesawat Malaysia Airlines. Selain warga Malaysia di Aceh, di pesawat tersebut juga terdapat mahasiswa dari Medan, Sumatera Utara dan Padang, Sumatera Barat.
Selain mahasiswa, di pesawat juga terdapat warga Malaysia yang melancong ke Indonesia. "Di pesawat dari Medan ke Malaysia semuanya orang Malaysia," ujar Amira.
Setiba di Bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Terminal 1, kata Amira, mereka dicek kesehatan. Pemeriksaan dilakukan mulai dari suhu tubuh, hingga gejala COVID-19. Saat diperiksa, mereka dijaga ketat oleh kepolisian dan tentara Malaysia.
Bandara Kuala Lumpur saat awal virus corona merebak, 29 Januari 2020. Foto: Rizki Maulida/acehkini
Bila terdapat orang dengan suhu tinggi dan gejala corona, maka akan dipisahkan dari rombongan dan dibawa ke rumah sakit. Beberapa orang turut dipisahkan karena mengalami batuk ringan dan suhu tinggi.
ADVERTISEMENT
Setelah pemeriksaan selesai, mereka yang tidak memiliki gejala dan terlihat sehat dibawa ke tempat karantina di Melaka. Sementara yang mengalami gejala COVID-19 dibawa ke rumah sakit.
Dari Kuala Lumpur, mereka dibawa ke Melaka dengan bus, menempuh perjalanan selama dua jam. Setiba di Hotel Double Tree by Hilton Melaka, tempat karantina, mereka dicek kembali suhu tubuh.
Esoknya, pada Jumat (17/4), mereka yang baru tiba dari Indonesia tersebut dicek swab (uji usap dahak). Saat cek swab itu, Amira berbarengan dengan temannya yang sama-sama kuliah di Aceh. Pada Minggu (19/4), saat hasil swab keluar, temannya itu dinyatakan positif COVID-19.
"Dia tidak memiliki gejala, biasa saja. Tiba-tiba dapat hasil swab bahwa dia positif. Sementara saya negatif. Mereka yang positif ini dibawa dengan ambulans ke rumah sakit," kisah Amira. []
ADVERTISEMENT
-----
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!