Cerita Suami Istri Touring Keliling Indonesia Naik Motor dari Aceh ke Papua

Konten Media Partner
22 November 2021 11:56 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dr Kamaruzzaman dan istrinya saat berangkat dari Banda Aceh untuk keliling Indonesia naik motor sampai ke Papua, Rabu (18/7/2021). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Dr Kamaruzzaman dan istrinya saat berangkat dari Banda Aceh untuk keliling Indonesia naik motor sampai ke Papua, Rabu (18/7/2021). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Dr Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (KBA) bersama istrinya, Fitri Zulfidar MA, sejak Rabu (18/7/2021) lalu melakukan touring keliling Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua dengan menggunakan sepeda motor Kawasaki Versys X 250. Berbagai pengalaman menarik didapatkan pasangan suami istri itu selama melakukan perjalanan bertema 'Touring Indonesia Harmoni'.
ADVERTISEMENT
Perjalanan panjang mulai dari Aceh hingga Papua telah tuntas dilaksanakan oleh sepasang suami istri tersebut. Minggu (21/11) kemarin, keduanya disambut oleh pengurus AMAN Indonesia saat melintas di Jakarta. Pasangan suami istri asal Aceh ini diajak untuk berbagi cerita dan pengalaman lewat konferensi pers yang digelar secara hybrid.
"Kami banyak diterima oleh masyarakat. Setiap kami melintas di suatu masyarakat, kami banyak disambut oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia sangat ramah, kami selalu diterima di banyak tempat," ujar Kamaruzzaman Bustamam Ahmad dalam keterangan tertulis yang diterima acehkini, Senin (22/11).
Ketua FKPT Aceh bersama istri berfoto di Tugu tugu Nol KM Meurauke-Sabang saat tiba di Merauke dalam kegiatan Touring Indonesia Harmoni dari Aceh ke Papua. Foto: Dok. Pribadi
Di beberapa wilayah, kata pria yang akrab disapa KBA Itu, dirinya disambut dengan tarian adat oleh masyarakat, seperti di Manado dan Kendari. Hal tersebut membuat keduanya terharu, tidak pernah menyangka akan mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Di beberapa daerah, dengan tarian adat dan upacara adat dapat diidentikan sebagai sesuatu yang sakral.
ADVERTISEMENT
Dirinya pun tidak pernah menyangka akan disambut seperti itu oleh masyarakat. KBA menjelaskan, jika dirinya mendapat kesulitan, masyarakat sekitar akan langsung membantunya. Kejadian yang tidak pernah dilupakan olehnya saat mencari penginapan di daerah Kalimantan. Keduanya tersesat di hutan, tapi beruntung karena masyarakat membantu keduanya menemukan penginapan.
Di daerah lainnya, Indonesia Timur dengan medan perjalanan yang sulit. Diakui olehnya, beberapa wilayah memiliki medan yang sulit untuk dilewati. Salah satunya adalah Papua yang merupakan tersulit. Perjalanan dari Munting ke Muvendigul, menurutnya, menjadi medan tersulit.
"Tapi semua hal tersebut, bisa kami lewati. Ini misi yang panjang, kami beruntung ada banyak tangan baik di setiap daerah. Ada banyak masyarakat yang humble dan membantu kami selama perjalanan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun medan yang sulit di Papua, dirinya mengaku beruntung bisa melewatinya. Ia bisa melihat bagaimana lokasi pembuangan para tokoh Indonesia yang melawan penjajah di Papua. Setibanya di Papua, dirinya juga menyanyikan lagu 'Dari Sabang Sampai Merauke" karena merasa terharu dan bangga telah menyelesaikan perjalanan 'Touring Indonesia Harmoni' selama 3 bulan.
Selain itu, terdapat beberapa kebiasaan yang menarik di Papua. Di Papua, jelas KBA, terdapat beberapa transmigrasi dari Pulau Jawa ke Papua. Masyarakat ini sangat mencintai Papua. Mereka juga berbaur dengan masyarakat di sana.
"Di sana kami disambut juga dengan ketua adat. Masyarakat sangat menyambut kami," sebut KBA.
Pasangan suami istri Kamaruzzaman Bustamam Ahmad dan Fitri Zulfidar kompak touring keliling Indonesia dari Aceh ke Papua untuk kampanye 'Indonesia Harmoni'. Foto: Suparta/acehkini
Selama perjalanan, lanjutnya, KBA dan istri menceritakan kearifan lokal masing-masing wilayah. Hal ini dilakukan untuk menebarkan perdamaian sebagai strategi mencegah intoleransi, radikal dan terorisme. Keduanya juga membagikan sejumlah stiker kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk sosialisasi untuk menebarkan perdamaian.
ADVERTISEMENT
KBA menambahkan, perjalanan 'Touring Indonesia Harmoni' menjadi perjalanan yang tidak bisa dirinya lupakan. Ia juga menyampaikan bahwa sebelum berangkat dirinya mendapat beberapa halangan. Salah satunya karena kakaknya meninggal dunia, hingga harus kembali ke Aceh dan ikut memakamkan kakaknya.
Istri KBA, Fitri Zulfidar, mengungkapkan kejadian tersebut hampir membuat keduanya menghentikan misi perjalanan keliling Indonesia dari Aceh hingga Papua. Namun, karena perjalanan yang dilakukan dianggap sebagai perjalanan yang sakral sehingga keduanya bertekad untuk menuntaskannya.
"Ada banyak persiapan yang sudah kami lakukan. Mulai dari mem-briefing anak-anak untuk bisa mandiri dan memberitahukan kepada anak-anak tentang misi yang akan kami lakukan," sebutnya.
Dirinya bersyukur karena semua keluarganya mendukung misi perjalanan Aceh-Papua. "Anak-anak kami titipkan kepada keluarga. Dirinya juga memasang CCTV untuk memantau apa yang terjadi di dalam rumah. Saya memantau anak-anak, walaupun kami sedang berada jauh dari mereka. Alhamdulilah anak-anak dan keluarga mengerti dengan apa yang kami lakukan," ujar Fitri.
ADVERTISEMENT