Dampak Corona, Penumpang di Bandara SIM Aceh Besar Turun 64 Persen

Konten Media Partner
3 April 2020 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruang pengukuran suhu dan penyemprotan disinfektan di Bandara SIM, Aceh Besar. Foto: Humas Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Ruang pengukuran suhu dan penyemprotan disinfektan di Bandara SIM, Aceh Besar. Foto: Humas Aceh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kondisi Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar sepi penumpang sejak sebulan terakhir dampak virus corona atau COVID-19. Bandara tersebut tersebut masih beroperasi dalam keadaan minimal.
ADVERTISEMENT
Executive General Manager PT. Angkasa Pura II Bandara SIM, Indra Gunawan, menyampaikan pihaknya siap mendukung kebijakan pemerintah dalam menghadapi situasi saat ini. “Bandara beroperasi dalam keadaan minimal menyesuaikan dengan penurunan jumlah penerbangan, penumpang turun drastis sebesar 64 persen dari kondisi normal,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/4/2020).
Di sisi lain, PT. Angkasa Pura II mencatat jumlah kargo yang datang meningkat tajam, jumlah barang rata-rata mencapai 12 ton per hari yang didominasi perlengkapan medis dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk kebutuhan darurat saat ini. Termasuk di antaranya pengiriman masker, sarung tangan dan hand sanitizer yang dipasok dari luar Aceh.
Saat ini bandara SIM juga dipakai untuk pengiriman sampel pasien suspect virus corona, guna pemeriksaan swab di Balitbangkes Jakarta.
Semprot didinfektan di bandara SIM, Aceh Besar. Foto: Suparta/acehkini
Sebagai catatan, jumlah penumpang pada keadaan normal mencapai 2.800 sampai dengan 3.000 orang per hari sedangkan kargo rata-rata 11 sampai dengan 15 ton per hari dengan 28 movement per hari. Namun, kondisi pelayanan saat ini, jumlah pergerakan hanya sekitar 10 movement per hari dengan jumlah kargo mencapai 11 sampai dengan 13 ton per hari.
ADVERTISEMENT
Manager of Airport & Service, Surkani, menambahkan dalam menindaklanjuti pemberlakukan jam malam di Aceh, pihaknya sudah mengajukan penyesuaian jam operasional bandara ke Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara melalui Direksi PT. Angkasa Pura II (Persero). “Operasional disesuaikan, dari biasanya pukul 06.00 WIB sampai 22.00 WIB, menjadi pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB saja,” jelasnya.
Untuk mengevaluasi peran Bandara SIM dalam penanganan COVID-19 dan kepentingan distribusi logistik dalam situasi darurat, Pemerintah Aceh juga telah melaksanakan rapat dengan pihak bandara melalui video conference (ViCon).
Dalam rapat tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Aceh bersama Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda Aceh dan Kepala Badan Kesbangpol Aceh melakukan koordinasi dengan Executive General Manager PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Sultan Iskandar Muda dan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan seluruh stakeholders sesuai dengan perannya masing-masing dalam situasi tanggap darurat ini. []