Demi Jaga Stok saat Ramadan, PMI Banda Aceh Ajak Warga 'Sedekah Darah'

Konten Media Partner
15 Mei 2019 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas PMI mengambil darah pendonor jemaah tarawih di Masjid Ulee Kareng, Banda Aceh. Foto: Adi Warsidi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Petugas PMI mengambil darah pendonor jemaah tarawih di Masjid Ulee Kareng, Banda Aceh. Foto: Adi Warsidi/acehkini
ADVERTISEMENT
Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh punya cara ampuh untuk mengatasi kurangnya stok darah selama Ramadan. Mereka keliling ke masjid-masjid mengajak jemaah tarawih menyedekahkan darahnya. Mereka juga menyambangi tempat ramai di Aceh lainnya, yakni warung-warung kopi.
ADVERTISEMENT
“Malam ini sudah malam kedelapan kami mengumpulkan darah di masjid-masjid, sudah mulai sejak malam ketiga Ramadan,” kaya Luthfi Arkan, Staf PMI Banda Aceh, saat melakukan aktivitasnya di halaman Masjid Baitussallihin, Ulee Kareng, Banda Aceh, Selasa malam (14/5).
Petugas PMI mendata jemaah tarawih yang mau mendonorkan darahnya. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Luthfi mengatakan, dirinya bersama tim sudah datang menjelang waktu Isya. Mereka kemudian memberitahu dan meminta tolong panitia masjid agar keberadaan PMI di sana diumumkan. “Kita meminta supaya jemaah tarawih yang mau donor darah, bisa dilaksanakan usai salat,” katanya.
Kegiatan mencari pendonor di masjid-masjid dilakukan oleh tim PMI dengan dua unit mobil bus khusus. Setiap malam Ramadan, tim mendatangi dua sampai tiga lokasi masjid-masjid dan warung-warung kopi yang kerap rami usai tarawih. Jadwal untuk warung baru akan dimulai pada 21 Mei 2019.
Jemaah tarawih mendaftarkan dirinya untuk donor. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Luthfi mengakui, umumnya permintaan darah dari rumah sakit ke PMI Banda Aceh, sekitar 100-150 kantor per hari. Sementara stok rata-rata mereka hanya 50 kantong dari pendonor rutin.
ADVERTISEMENT
Di bulan Ramadan, warga enggan mendonorkan darahnya karena sedang berpuasa. PMI menyiasatinya dengan keliling pada malam hari. “Target kami satu malam mendapatkan 30 kantong,” katanya.
Salah seorang pendonor di Masjid Ulee Kareng, Budi mengakui program PMI ini sangat membantu warga. “Selain ingin sedekah darah saat Ramadan kepada yang membutuhkan, program ini sangat membantu pendonor aktif. Tidak perlu susah-susah ke kantor PMI,” kata dia.
“Lagi pula, donor itu juga menyehatkan,” sambungnya. []
Donor darah. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Mobil bus khusus untuk mencari pendonor di Masjid Ulee Kareng. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Reporter: Adi W