Demo 11 April di Aceh Barat: Mahasiswa Usung Spanduk Rezim Pengkhianat

Konten Media Partner
11 April 2022 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi mahasiswa di Aceh Barat. Foto: Siti Aisyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Aksi mahasiswa di Aceh Barat. Foto: Siti Aisyah/acehkini
ADVERTISEMENT
Sekitar tiga ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Untuk Rakyat (Gempur) melakukan unjukrasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Senin (11/4). Demonstrasi itu bagian dari aksi serentak mahasiswa seluruh Indonesia untuk menentang sejumlah kebijakan era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
ADVERTISEMENT
Amatan acehkini di lokasi, para pendemo mulai memadati jalan sekira pukul 10.00 WIB, dikawal ketat pihak kepolisian. Selain ratusan pendemo terlihat juga ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Barat (DPRK) Samsi Barmi, ikut dalam barisan mahasiswa saat sedang berorasi.
Mereka mengusung sejumlah spanduk dan kertas karton yang bertuliskan sejumlah kata-kata, di antaranya: “Rezim pengkhianat membuat rakyat melarat. Harga barang melambung, oligarki untung,” dan “Ada kanker dalam Rahim demokrasi kita.”
Mahasiwa dalam demo 11 April di Aceh Barat
Koordinator Gempur, Mullah Oges Cabuci, mengatakan aksi yang dilakukan mahasiswa guna menolak wacana penundaan Pemilu 2024, dan protes atas beberapa kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan bahan pokok yang cukup langka, hingga melonjaknya harga di daerah.
“Kami menolak penundaan pemilu, penolakan kenaikan harga BBM dan gas elpiji, penolakan terkait dengan kenaikan PPN 11 persen, mengatasi kelangkaan bahan pokok, dan mengatasi melonjaknya harga bahan pokok,” katanya.
ADVERTISEMENT
Massa juga menuntut pemerintah untuk tidak mengambil kebijakan penundaan Pemilu. Mullah Oges menilai, tidak ada bahasa dalam konstitusi yang melegalkan penundaan Pemilu demi kepentingan tertentu, apalagi hal itu berdampak pada kekuasaan yang sengaja dilanggengkan.
“Tidak ada penundaan melalui konstitusi, sudah seharusnya Ir. Joko Widodo patuh terhadap konstitusi,” tegasnya.
Mahasiswa Aceh Barat gelar aksi 11 April, salah satunya bertujuan menentang penundaan Pemilu 2024. Foto: Siti Aisyah/acehkini

Tuntutan untuk Pemerintah Aceh

Gempur juga menuntut agar Pemerintah Aceh segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kelangkaan bahan pokok dan melonjaknya harga. Mereka juga menuntut pihak legislatif untuk segera mengesahkan Qanun Pertanahan dan merevisi Qanun jJnayat Aceh.
Sementara itu Ketua DPRK Aceh Barat, Samsi Barmi, mengatakan dirinya sengaja turun langsung untuk mengawal dan juga ikut berdemo terkait sejumlah tuntutan yang dilayangkan mahasiswa. “Sengaja turun (ikut) gabung bersama mahasiswa. Ini kan bulan Ramadan, kita mau melihat apa yang menjadi tuntutan biar cepat, kita turun ke sini termasuk mengawal dan demo juga,” katanya.
ADVERTISEMENT
Meski tak melakukan orasi, namun orang nomor satu di DPRK tersebut terlihat bersemangat di antara pendemo. Samsi mendukung penuh semua tuntutan yang dilakukan mahasiswa. “Kita setuju tuntutan mahasiswa karena itu untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya. []