Demokrasi Aceh dari Lampisang: Kisah Partai Lokal Lama yang Menanti Lolos

Konten Media Partner
12 Agustus 2022 18:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Partai Gabthat telah mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024. Ini adalah partai lokal lama yang belum pernah lolos. Dipimpin oleh ulama yang pernah berjuang bersama Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Kader Partai Gabthat mendaftar ke KIP Aceh sebagai calon peserta Pemilu 2024. Foto: Habil Razali/acehkini
Kalimat tauhid sayup-sayup mengalun di Jalan Teuku Nyak Arief, Kota Banda Aceh, Aceh. Bacaannya terdengar kian keras dan jelas. "La Ilaha Illallah." Lafal itu lantas disambut takbir dan selawat. "Allahu Akbar."
ADVERTISEMENT
Pelantun bacaan suci umat Islam itu puluhan pria serba hitam. Kelir baju, kain sarung atau celana serba gelap. Bendera berlatar hitam dikibarkan. Sisi atas dan bawah bendera terdapat tiga garis warna merah, putih, dan kuning. Di tengahnya kalimat tauhid diapit lima bintang di atas dan satu di bawah.
Pawai itu memagari mobil Toyota Camry hitam berpelat BL 481 yang melaju pelan. Rombongan bergerak dari asrama haji, menyusuri Jalan Teuku Nyak Arief, dan finis di halaman Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Setiba di sana, mereka berhenti dan menyanyikan nazam Lam Yahtalim dalam bahasa Aceh: berisi puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Selepas itu, rombongan mendekati kantor KIP.
Dan, dari Camry itu turun Teungku Ahmad Tajuddin. Jas hitam membalut kemeja hitam yang ia kenakan. Sarung hitam jadi setelan ulama yang lebih dikenal Abi Lampisang itu.
ADVERTISEMENT

Gabthat: Demi Damai dan Demokrasi

Kedatangan Abi Lampisang Kamis (11/8) sekitar pukul 11.00 WIB itu pertanda Partai Geuneurasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa (Gabthat) resmi mendaftarkan ke KIP Aceh untuk jadi partai politik peserta Pemilihan Umum 2024.
Pemimpin Dayah Al Muhajirin di Lampisang, Aceh Besar, itu adalah ketua umum partai lokal Aceh yang didirikan 2007 silam.
Di hadapan komisioner KIP Aceh, Abi Lampisang berkisah latar belakang partainya dengan bahasa Aceh. Menurutnya, Gabthat partai lokal pertama di Aceh. "Lheuh Gabthat baro lahe nyang laen (setelah Gabthat baru muncul partai lokal lain)," katanya. Kelahirannya disebut bagian dari menjunjung tinggi amanat damai.
Perdamaian Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Indonesia 15 Agustus 2005 di Helsinki memberi kekhususan bagi Aceh untuk membentuk partai lokal. Ini tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki dan diturunkan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
ADVERTISEMENT
Gabthat berdiri 4 Desember 2005, tapi berstatus yayasan pendidikan. Ia baru dideklarasikan sebagai partai 21 Maret 2007 di makam Sultan Iskandar Muda. Deklarasi sebagai partai lokal pertama kali dilakukan Partai Rakyat Aceh pada 16 Maret 2006.
Partai Gabthat bermaksud menyatukan masyarakat Aceh dan demi kehidupan yang damai di kemudian hari. Ia jadi rumah politik untuk memperjuangkan kebenaran. "Menyelamatkan demokrasi di Aceh," tutur Abi Lampisang.
Abi Lampisang, pimpinan Partai Gabthat. Foto: Habil Razali/acehkini

Menanti Lolos di Pemilu 2024

Ulama yang dulu ikut berjuang dengan GAM ini tak sungkan menyebut tiga tokoh Indonesia yang jadi pedoman pergerakan Partai Gabthat. Presiden pertama Indonesia, Soekarno jadi model dalam sistem politik bergotong royong dan dari rakyat ke rakyat.
Ia juga mengagumi sosok Soeharto. Presiden kedua Indonesia itu dinilai telah membuat negeri berwibawa dan bermartabat. "Geutanyoe hudep (kita hidup) dengan harkat dan martabat," kata Abi Lampisang.
ADVERTISEMENT
Ihwal agama, Abi Lampisang mengikuti jejak Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Presiden keempat Indonesia itu dinilai bisa mengayomi semua agama. "Dalam hal nyan maka harus jaga keudroe maseng-maseng (Setiap umat harus menjaga agamanya masing-masing."
Kamis kemarin, partai beranggota 6.757 orang itu telah menyerahkan berkas ke KIP Aceh. Kini nasibnya untuk ikut Pemilu 2024 tinggal menunggu proses verifikasi hingga diumumkan dalam penetapan pada 14 Desember 2022.
Ketua KIP Aceh, Syamsul Bahri, menyatakan berkas milik Partai Gabthat sudah lengkap di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol), tapi akan diperiksa lagi bersama pengawas.
"Walaupun sudah 100 persen, kalau tidak 100 persen saya yakin pasti tidak akan mendaftar karena tidak bisa," kata Syamsul. []