Konten Media Partner

Dibebaskan Thailand, 11 Nelayan Tiba di Aceh

10 April 2019 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Motor Baroe 01 tiba di Pelabuhan Idi setelah dibebaskan pihak Thailand. Foto: Dok. Panglima Laot Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Motor Baroe 01 tiba di Pelabuhan Idi setelah dibebaskan pihak Thailand. Foto: Dok. Panglima Laot Aceh
ADVERTISEMENT
Sebanyak 11 nelayan asal Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, yang sempat ditangkap Angkatan Laut Thailand, dibebaskan dan telah kembali ke Aceh. Mereka dalam kondisi sehat, kembali dengan boat yang mereka tumpangi.
ADVERTISEMENT
“Mereka tiba dini hari tadi di Pelabuhan PPN Kuala Idi, Kabupaten Aceh Timur,” kata Wakil Ketua Panglima Laot Aceh, Miftahuddin Cut Adek, Rabu (10/4).
Mereka dibebaskan berserta kapalnya, Kapal Motor (KM) Baroe 01, karena dinilai tidak sengaja melanggar batas wilayah Thailand. Mereka sebelumnya ditangkap di perairan dekat Phuket, Thailand, pada Jumat (5/4) sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Para nelayan yang dibebaskan Thailand saat tiba di Pelabuhan Idi, Kabupaten Aceh Timur. Foto: Dok. Panglima Laot Aceh
Panglima Laot Wilayah Idi Rayeuk, Razali alias Keuchik Li mengatakan sebelumnya mereka dilaporkan 15 orang, menumpang boat dan ditangkap Thailand. “Sebenarnya hanya 11 orang. Ternyata ada empat orang yang tidak jadi berangkat melaut dengan kapal itu, padahal namanya ada di daftar yang dilaporkan ke kami,” katanya kepada Acehkini.
Razali mengatakan saat ini para nelayan tersebut dalam kondisi baik, mereka disambut rekan nelayan lainnya dan keluarga dengan suka cita. “Kami apresiasi tindakan advokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Selasa (9/4), Konsul RI untuk Songkhla, Fachri Sulaeman, dalam keterangan pers dikeluarkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan saat mengetahui penahanan nelayan, langsung melakukan upaya negosiasi pembebasan.
Upaya tersebut berbuah manis, pada Senin (8/4) sebanyak 11 WNI yang seluruhnya berasal dari Aceh dibebaskan aparat keamanan. "Kita mencoba meyakinkan otoritas Thailand bahwa mereka tidak sengaja memasuki perairan Thailand, tetapi terdampar akibat kerusakan mesin dan minimnya peralatan navigasi,” katanya.
"Saya sendiri atas perintah Menlu menemui Komandan RTN Phang Ngah dan saya difasilitasi untuk melihat kondisi kapal dan awaknya," jelasnya. []
Reporter: Adi W