Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Disparbudpora-Duta Wisata Aceh Barat Kunjungi Meriam Bersejarah yang Tak Terawat
25 Desember 2020 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Keberadaan meriam tua peninggalan era Kesultanan Aceh di Desa Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat , Aceh, mulai dilirik pemerintah. Tim dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Aceh Barat, Duta Wisata Aceh Barat, dan sejumlah pihak lainnya mengunjungi tempat itu, pada Jumat (25/12).
ADVERTISEMENT
Keberadaan meriam itu mendapat perhatian warga Aceh Barat setelah diberitakan sejumlah media pada Juni 2020 karena kondisinya yang tidak terurus. Setelahnya, orang-orang yang penasaran dengan benda tersebut mulai berkunjung ke sana untuk melihatnya secara langsung.
“Sebelumnya memang tidak ada pengunjung, tapi begitu masuk pemberitaan media sekarang sudah mulai ada, baik dari mahasiswa maupun dinas. Saya jaga meriam ini sekalian jaga kebunnya,” kata Asnawi, pemilik kebun tempat meriam itu terletak sekaligus ahli waris, Jumat (25/12).
Intelegensi Duta Wisata Aceh Barat 2019-2020, Ulviatur Rahmah, mengaku mengunjungi tempat itu setelah mengetahui keberadaan meriam bersejarah tersebut. "Sebelumnya kami hanya tahu lokasi dan ceritanya tanpa pernah mengunjungi,” katanya.
Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Aceh Barat, Cut Nila Faulina, mengaku akan menindaklanjuti agar benda tersebut bisa diurus dan tidak terbengkalai. Namun, menurut Nila, perawatannya tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena kekurangan dana akibat COVID-19.
“Untuk menindaklanjuti masalah ini kami terlebih dulu harus menemui keluarga, apakah mereka ingin memberi peluang agar situs bersejarah ini kami urus. Tapi karena keadaan pandemi COVID-19, segala sesuatu tidak bisa kami lakukan," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Sebab tak ada perhatian serius hingga sejauh ini, keberadaan meriam dan puing rumah milik Ulee Balang era Kesultanan Aceh itu usang karena ditutupi semak belukar. Barang kali bila tak ada penjaga kebun, Asnawi, mungkin saja meriam itu bakal tenggelam dalam tumbuhan liar.