DPR Aceh Tinjau Pembangunan RS Regional Meulaboh, Target Rampung 2023

Konten Media Partner
27 Juni 2021 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin (baju putih) meninjau proyek pembangunan RS Regional Meulaboh. Foto: Dok. DPRA
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin (baju putih) meninjau proyek pembangunan RS Regional Meulaboh. Foto: Dok. DPRA
ADVERTISEMENT
Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) bersama Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif meninjau proyek pembangunan rumah sakit (RS) regional Meulaboh di Aceh Barat, Sabtu (26/6/2021). Pengerjaan RS regional rumah sakit ini ditargetkan rampung dan fungsional pada tahun 2023.
ADVERTISEMENT
“Kami dari DPRA komitmen, apalagi sudah disampaikan Kadinkes yang mendampingi kita. Harapannya tahun 2022 proses penganggaran bisa kita finalkan untuk rumah sakit regional agar bisa fungsional pada tahun 2023,” kata Wakil Ketua DPRA, Safaruddin usai meninjau RS regional Meulaboh di Aceh Barat, didampingi para anggota DPRA lainnya.
Menurutnya, pertimbangan penganggaran itu ada di TAPA dan DPRA. Ia menjelaskan, tahun 2021 Pemerintah Aceh sudah mengalokasi anggaran Rp 60 miliar untuk kelanjutan pembangunan. Sedangkan untuk proses pembangunan rumah sakit itu hingga tuntas dan fungsional pada tahun 2023, masih dibutuhkan anggaran tambahan yang diusulkan tahun 2022 sebesar Rp 120 miliar lagi.
“Insyaallah komitmenlah menuntaskan kegiatan pembangunan rumah sakit regional Meulaboh dan rumah sakit regional lain di Aceh. Apalagi bicara Otsus yang tahun depan tinggal 1 persen lagi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kata Safaruddin, DPRA juga meminta komitmen dari pemerintah kabupaten setempat untuk mempersiapkan segala sarana pendukung rumah sakit. Jika rumah sakit ini fungsional, segala penunjang dan pendukungnya harus disipakan di kabupaten. Seperti tenaga medis, dokter, termasuk akses jalan yang luas untuk masuk ke rumah sakit dan air. “Kalau rumah sakitnya sudah bagus dan besar, kalau tidak didukung oleh akses jalan yang baik, sayang juga,” kata Safaruddin lagi.
Wakil Ketua DPRA, Safaruddin.
Menurut Safaruddin, saat ini progres pembangunan rumah sakit itu sudah 70 persen. “Postur bangunan yang kita lihat sudah sangat representatif sebagai rumah sakit rujukan. Dalam bayangan kita ini akan menjadi (salah satu) rumah sakit terbaik di Aceh,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRK Aceh Barat, Ahmad Yani, sangat mengapresiasi kunjungan kerja DPRA dan unsur Pemerintah Aceh ke lokasi proyek pembangunan Rumah Sakit Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kondisi rumah sakit lama saat ini sudah kurang layak, baik dari aspek fasilitas maupun tenaga medisnya, untuk itu kehadiran rumah sakit regional yang representatif sudah sangat dibutuhkan. "Selama ini pasien banyak yang masih harus dirujuk ke Banda Aceh, bayangkan dengan kondisi sedang sakit namun harus menempuh jarak cukup jauh dan melintasi pergunungan untuk sampai ke rumah sakit rujukan,” katanya. [*]