Konten Media Partner

Dua Blok Sumber Migas Baru Bakal Dikelola di Aceh, Ini Potensinya

2 Juli 2020 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blok migas baru di Aceh. Dok. BPMA
zoom-in-whitePerbesar
Blok migas baru di Aceh. Dok. BPMA
ADVERTISEMENT
Aceh berpeluang mendapat sumber baru minyak dan gas (Migas) dari Blok Singkil dan Blok Meulaboh di perairan pantai barat-selatan Aceh. Kabar ini berdasarkan hasil dari Joint Study Assesstment (JSA) yang dilakukan Perusahaan migas asal Singapura, Conrad Petroleum bersama Universitas Pembangunan Nasional Veteran, dan Frontier Point Ltd bersama Universitas Trisakti.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Mohamad Faisal melalui Kepala Divisi Eksplorasi dan Eksploitasi, Ibnu Hafizh, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/7/2020).
“Informasi ini dipaparkan dalam presentasi akhir studi bersama di Wilayah Kewenangan Aceh untuk Offshore South West Aceh (OSWA) Blok Singkil oleh Conrad Petroleum dan North West Aceh (ONWA) Blok Meulaboh oleh Frointier Point Ltd melalui video conference pada minggu lalu di hadapan Tim Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Aceh,” ujar Ibnu Hafizh.
Dijelaskan, dalam presentasi tersebut Conrad Petroleum Ltd dan Frontier Point Ltd berminat melanjutkan hasil studi bersama ke penawaran langsung untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di area itu. Conrad Petroleum Ltd dan Frontier Point Ltd diminta segera menyampaikan hasil studi dan keputusan atas tindak lanjut joint study tersebut kepada Direktur Jenderal Migas EDSM c/q Tim Penawaran WK Migas Aceh paling lambat selama 14 (empat belas) hari kerja sejak kegiatan presentasi dilakukan pada 26 Juni 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Lapangan pengelolaan gas di PT Medco E&P Malaka, Aceh Timur. Foto: Suparta/acehkini
"Pelaksanaan studi bersama dinyatakan telah selesai baik Conrad Petroleum Ltd maupun Frontier Point Ltd dan telah disampaikan pada presentasi akhir studi bersama mereka kepada Tim Penawaran Migas Aceh yang terdiri dari Pemerintah Pusat diwakili oleh Ditjen Migas, Pemerintah Aceh, BPMA dan Civitas Akademik," jelas Ibnu Hafizh.
Total potensi di Blok Singkil dengan asumsi P50 adalah sebesar 296 miliar kaki kubik gas (BCF). Sedangkan Blok Meulaboh memiliki potensi Minyak Bumi dengan asumsi P50 sebesar 192 juta barel minyak (MMBO) dan potensi gas dengan asumsi yang sama sebesar 1,1 triliun kaki kubik gas (TCF) yang ditangani oleh Frontier Point Ltd.
Kemudian potensi hidrokarbon diyakini berada pada Wilayah Kerja Offshore South West Aceh (Blok Singkil) dengan luas area kerja sebesar 8.200 km persegi dan Offshore North West Aceh (Blok Meulaboh) seluas area 9.200 km persegi, dengan risiko geologi rata - rata moderate to high risk khususnya di keberadaan source rock.
ADVERTISEMENT
Hafizh mengatakan, rencana eksplorasi dan eksploitasi di kedua blok tersebut, merupakan bukti bahwa industri hulu migas di Aceh semakin menunjukkan tren positif dimana minat dari perusahaan-perusahaan migas baik dari dalam maupun luar negeri cukup tinggi untuk berinvestasi di Aceh. []