Dua Laboratorium Mobile Tes Swab COVID-19 di Aceh Beroperasi Pekan Depan

Konten Media Partner
17 September 2020 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Gubernur Aceh saat menjenguk pasien di tenda Pinere, RSUDZA Banda Aceh. Foto: Marda/Humas Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Plt Gubernur Aceh saat menjenguk pasien di tenda Pinere, RSUDZA Banda Aceh. Foto: Marda/Humas Aceh
ADVERTISEMENT
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meninjau langsung persiapan pengoperasian dua unit laboratorium mobile Polymerase Chain Reaction (PCR), yang ditempatkan di gedung lama Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), dan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Aceh, Banda Aceh, Rabu (16/9/2020).
ADVERTISEMENT
Peninjauan laboratorium mobile PCR yang berbentuk kontainer tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan kedua laboratorium itu sebagai pusat tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dalam pelaksaanaan pengambilan sampel atau pemeriksaan spesimen diagnosis COVID-19.
Dia menyampaikan, progres kesiapan laboratorium sudah cukup baik dan sesuai standar penanganan sampel pemeriksaan COVID-19, hanya tinggal menunggu beberapa alat yang sudah dalam pengiriman untuk penyempurnaan laboraturium. Sehingga, nantinya dengan adanya lab tersebut akan sangat mendukung pelaksanaan tes swab di Aceh tanpa harus menunggu waktu yang lama.
"Jadi lab ini akan diefektifkan sesegera mungkin. Jika memang efektif bila perlu kita akan tambah lagi," kata Nova, didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif, Direktur RSUDZA, Azharuddin, dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh.
ADVERTISEMENT
Nova mengingatkan kepada seluruh tenaga kesehatan Aceh agar tetap waspada, dan menjaga kesehatan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tetap berhati-hati dalam menjalankan tugas. "Karena kalau bukan kita yang bekerja sekarang siapa lagi, tenaga kalian sangat dibutuhkan saat ini," ujarnya.
Mobile Lab PCR disiapkan untuk mendukung pemeriksaan COVID-19 di Aceh. Foto: Marda/Humas Aceh
Tenaga kesehatan, kata Nova, menjadi garda terdepan dalam mengatasi COVID-19. Maka itu perlindungan terhadap tenaga kesehatan menjadi amat penting karena mereka sangat rentan terinfeksi virus corona.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif, mengatakan dengan adanya laboratorium mobile PCR tersebut akan mempermudah dan mempersingkat waktu diagnosa spesimen dari pasien yang diduga terinfeksi COVID-19.
"Mempercepat pemeriksaan hasil sampel pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang biasanya sampai 4 atau 5 hari tapi denga lab ini cuma 1 hari selesai. Jadi Penanganan pasien juga bisa lebih terarah dan tepat karena hasil tes swab bisa lebih cepat diperoleh," kata Hanif.
ADVERTISEMENT
Hanif mengungkapkan, kapasitas laboratorium mobile PCR tersebut masing-masing mampu menguji sampel swab sebanyak 750 sampel per hari. "Kalau keduanya sudah beroperasi akan mampu menguji sampai 1.500 sampel per hari. Itu kalau petugasnya bekerja siang-malam. Tapi kalau kita bekerja jam normal, mungkin kapasitas hariannya masing-masing mampu menguji 500 sampai 1000 sampel," ujar Hanif.
Hanif juga menjelaskan, kedua laboratorium tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pekan depan setelah seluruh peralatan laboratoriumnya tiba. Peralatan laboratorium tersebut dikirim secara terpisah menggunakan pesawat terbang dan dijadwalkan tiba pekan depan. "Insyaallah alatnya sampai minggu depan dan akan segera dioperasikan," kata Hanif.
Saat ini, hanya ada dua laboratorium pengujian sampel COVID-19 di Aceh, yaitu Litbangkes dan Unsyiah hanya mampu melakukan pengujian masing-masing 300 sampel per hari. []
ADVERTISEMENT