Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Film Survivor Tsunami Aceh Diputar di Peringatan Gempa Kobe, Jepang
28 Januari 2020 8:47 WIB
ADVERTISEMENT
Memperingati 25 tahun Gempa Kobe Hanshin-Awaji di Jepang, yang terjadi pada 17 januari 1995 silam, sebuah film berjudul ‘Survivor’ karya sineas Aceh, diputar dalam International Forum on Telling Live Lessons from Disasters 2020. Film itu disutradarai oleh Shiti Maghfira dan Ahmad Ariska.
ADVERTISEMENT
Forum yang diibuka pada Jumat (24/1/2020) dan berakhir Senin (27/1/2020), dihadiri oleh perwakilan beberapa negara yang pernah mengalami bencana.
Saat pembukaan, sebanyak 5 orang perwakilan negara didapuk sebagai panelis, tampil menceritakan tentang cara masing-masing daerahnya dalam menangggulangi risiko bencana, terutama pada anak anak, remaja, dan kaum muda.
Salah seorang panelis berasal dari Aceh, Indonesia, Shiti Maghfira. Dia diberi kesempatan untuk mempresentasikan bagaimana cara mengedukasi anak-anak tentang bencana. Terutama terkait bencana gempa dan tsunami yang pernah melanda Aceh, 15 tahun silam.
“Anak-anak penting diberikan edukasi tentang bencana karena mereka merupakan generasi untuk masa yang akan datang,” katanya.
Menurutnya, mengedukasi anak-anak sulit dilakukan jika hanya menjelaskan seperti di ruang kelas, anak-anak cenderung lebih suka dengan sesuatu hal dimana mereka bisa berekspresi. “Salah satunya seperti drama, buku cerita bergambar, nyanyian, dan film,” sebutnya di dalam yang berlangsung di Kobe, Jepang.
Dalam agenda tersebut, Film Survivor karya Shiti dan Ariska ikut diputar di gedung Disaster Reduction and Human Renovation Institution (DRI), Kobe, Japan.
ADVERTISEMENT
Film Survivor terpinspirasi dari kisah Bundiyah (60 tahun) salah seorang korban tsunami Aceh, yang hidup sampai kini, bekerja sebagai pemandu wisata di salah satu situs tsunami, Kapal di Atas Rumah yang terletak di kawasan Lampulo, Banda Aceh.
Film tentang penyintas tsunami Aceh tersebut menjadi salah satu cerita tsunami terpilih dari 30 peserta berbagai negara. []