Firli Bahuri Ingatkan Kader Partai Lokal di Aceh, Jabatan Politik Rawan Korupsi

Konten Media Partner
15 Maret 2023 19:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPK, Firli Bahuri saat pembekalan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) kepada partai lokal di Aceh. Foto: Humas KPK
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPK, Firli Bahuri saat pembekalan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) kepada partai lokal di Aceh. Foto: Humas KPK
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengajak seluruh kader Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh –salah satu partai lokal- untuk berpolitik cerdas dan berintegritas dalam menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Dia juga mengingatkan jabatan politik memiliki kerawanan tindak pidana korupsi.
ADVERTISEMENT
Menurut Firli, poin tersebut menjadi kunci utama bagi masyarakat Aceh untuk mendapatkan pemimpin yang benar-benar bekerja untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
“Kita tidak bisa berpolitik tanpa cerdas dan berintegritas. Kalau cerdas saja pasti akan mengabaikan integritas, padahal korupsi itu terjadi karena kurangnya integritas,” kata Firli dalam Pembekalan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu untuk PAS Aceh, di Hotel Hermes, Banda Aceh, Rabu (15/3/2023).
Firli menyatakan segenap anak bangsa, termasuk kader parpol, wajib memaknainya sebagai semangat pemersatu dan komitmen untuk bekerja demi kepentingan masyarakat. Diksi ‘Merdeka’ harus dijadikan pelecut bahwa kemerdekaan sejati ialah merdeka dari ketertinggalan, keterpaksaan, belenggu, kebodohan, dan keterasingan.
Hal ini sejalan dengan tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum di dalam alinea ke-4 Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Yaitu, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
ADVERTISEMENT
“Kalau hari ini ada PAS Aceh seharusnya tujuannya ini (mewujudkan tujuan negara). Kalau nanti kader PAS Aceh menjadi anggota dewan, bupati/wali kota, gubernur, tujuan negara ini harus dikedepankan,” ujarnya.
Firli mengingatkan jabatan politik memiliki kerawanan tindak pidana korupsi. Musababnya, setiap tahapan manajemen mulai dari perencanaan, pengesahan, implementasi, hingga evaluasi memiliki celah-celah kerawanan dan jika tidak dicegah dengan integritas diri yang kuat maka perilaku korupsi akan sangat mudah terjadi.
Oleh karenanya, Firli berpesan jika para kader PAS Aceh kelak duduk menjadi wakil rakyat maka ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dikerjakan demi kesejahteraan masyarakat yang meliputi tujuh indikator. Yaitu, menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, kematian ibu melahirkan, kematian bayi, indeks pembangunan manusia, meningkatkan pendapatan per kapita, dan lainya.
ADVERTISEMENT
“Tujuan ini bisa kita wujudkan jika sudah tidak ada korupsi. Kalau masih ada korupsi tidak akan bisa mewujudkan tujuan negara ini,” tegasnya.
Ketua Umum PAS Aceh Teuku Bulqaini Tanjongan menyambut baik acara PCB yang digelar oleh KPK. Ia menjelaskan PAS Aceh memiliki visi untuk mengajak segenap masyarakat berbuat baik dan mencegah perbuatan buruk seperti tindak pidana korupsi. Korupsi, baginya, adalah kejahatan besar yang sudah merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
“Korupsi telah menyebabkan anak-anak miskin dan tidak mendapatkan haknya sebagai warga negara. Korupsi menyebabkan rakyat kita terus hidup dalam kemiskinan. Jika politik kita tidak mampu membendung budaya korupsi maka akan menghancurkan bangsa kita sendiri. Korupsi adalah musuh besar bangsa kita,” kata Bulqaini. []
ADVERTISEMENT