Konten Media Partner

Foto: Ahli Waris Kerajaan Aceh Darussalam Kibarkan Bendera Alam Peudeung

20 Agustus 2020 18:51 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Alam Peudeung dikibarkan di sebelah Bendera Merah Putih oleh keluarga besar pengemban amanah DiRadja Keradjaan Atjeh Darussalam pada 1 Muharram 1442 H, Kamis (20/8). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Alam Peudeung dikibarkan di sebelah Bendera Merah Putih oleh keluarga besar pengemban amanah DiRadja Keradjaan Atjeh Darussalam pada 1 Muharram 1442 H, Kamis (20/8). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan pakaian adat Aceh, sebuah komunitas yang menyatakan diri keluarga besar pengemban amanah DiRadja Keradjaan Atjeh Darussalam menggelar upacara pengibaran bendera Alam Peudeung (Pedang). Upacara bertepatan 1 Muharram 1442 Hijriah itu digelar di sebuah rumah di Kawasan Blang Oi, Banda Aceh, Kamis (20/8).
ADVERTISEMENT
Sebelum bendera Alam Peudeung, bendera Merah Putih terlebih dahulu dikibarkan yang diiringi lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, para pengibar bendera bergeser ke tiang di sisinya, lalu menaikkan bendera Alam Peudeung yang diiringi dengan selawat.
Alam Peudeung merupakan bendera kebesaran Kerajaan Aceh Darussalam pada zamannya. Berdera bercorak merah dengan latar pedang serta bintang bulan di dalamnya.
Upacara pengibaran bendera Alam Peudeung oleh keluarga besar pengemban amanah DiRadja Keradjaan Atjeh Darussalam pada 1 Muharram 1442 H. Foto: Suparta/acehkini
Prosesi upacara dipimpin Pengemban Amanah DiRadja Keradjaan Atjeh Darussalam, Tuanku Muhammad Zumadilla Narukaya. Usai pengibaran, pemimpin upacara juga membaca maklumat tentang Alam Peudeung sebagai simbol penyemangat.
Sekretaris Majelis Istiadat DiRadja Keradjaan Aceh Darussalam, Teuku Muhammad Suaidi, menyatakan pengibaran bendera Alam Peudeung pada momen 1 Muharram sebagai simbol peradaban untuk mengembalikan semangat pemersatu Aceh.
Keluarga besar pengemban amanah DiRadja Keradjaan Atjeh Darussalam saat mengikuti upacara. Foto: Suparta/acehkini
“Alam Peudeung ini bendera adat istiadat, bendera pemersatu juga penyemangat masyarakat Aceh. Maka itu setiap tahun baru Islam 1 Muharram, bendera Alam Peudeung kita kibarkan sebagai momentum mengembalikan semangat dan kejayaan yang pernah diraih Aceh," kata pria yang akrab disapa Teuku Heppi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Muharram kali ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan upacara seperti ini. “Bila sebelumnya berlangsung meriah dengan mengundang tamu-tamu dari luar, tapi karena sedang pandemi COVID-19, kali ini kita langsungkan dengan cara sederhana saja," ujarnya.
Sejarawan sekaligus Arkeolog Aceh, Husaini Ibrahim, yang juga ikut dalam prosesi itu menjelaskan, pengibaran bendera Alam Peudeung tidak bertentangan, karena ini merupakan bendera adat yang sudah ada sejak masa kerajaan.
"Ketika kita berbicara adat, maka ini tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia," sebutnya.
Berikut foto-foto pengibaran bendera Alam Peudeung pada 1 Muharram 1442 H.
Bersiap untuk mengibarkan bendera. Foto: Suparta/acehkini
Tim pengibar bendera bersiap untuk menaikkan bendera. Foto: Suparta/acehkini
Pengibar bendera membawa dua bendera untuk dikibarkan pada 1 Muharram 1442 H. Foto: Suparta/acehkini
Paduan suara saat upacara pengibaran bendera Alam Peudeung dengan menerapkan protokol kesehatan. Foto: Suparta/acehkini
Bendera Merah Putih dikibarkan lebih dahulu sebelum bendera Alam Peudeung. Foto: Suparta/acehkini
Upacara pengibaran bendera yang digelar keluarga besar DiRadja Keradjaan Atjeh Darussalam pada 1 Muharram 1442 H. Foto: Suparta/acehkini
Hormat kepada bendera. Foto: Suparta/acehkini
Kedua bendera telah dikibarkan. Foto: Suparta/acehkini
Berfoto bersama usai upacara pengibaran bendera. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT