Foto: Kala Putri dan Prajurit Kesultanan Ada di Jalanan Banda Aceh

Konten Media Partner
15 Desember 2019 14:02 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta pawai mengenakan pakaian adat. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Peserta pawai mengenakan pakaian adat. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Tiga ekor gajah, sejumlah kuda, dan puluhan pasukan pedang berderap di jalanan Kota Banda Aceh, Aceh, Minggu (15/12) pagi. Mengenakan pakaian khas Aceh, mereka berpawai dari Blang Padang, melintasi jalanan depan pendopo, depan Masjid Raya Baiturrahman, dan berakhir di Blang Padang.
ADVERTISEMENT
Pemandangan pada pawai Karnaval Koetaradja 2019 ini menggambarkan suasana ibu kota pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, ratusan tahun silam. Pawai itu merupakan rangkaian dari ‘Koetaradja Festival 2019’ yang dihelat pada 13-15 Desember di Taman Bustanussalatin, Kota Banda Aceh.
Pawai gajah. Foto: Suparta/acehkini
Selain barisan menyerupai pasukan Kesultanan Aceh Darussalam, pawai itu turut diikuti tim barongsai dari Komunitas Tionghoa Banda Aceh. Ini menggambarkan bentuk toleransi antar etnis dan agama telah terjalin di Tanah Seulanga, sejak masa Kesultanan Aceh Darussalam. Misalnya hubungan sultan Aceh dengan Laksamana Cheng Ho, dari negeri bambu.
Simak semaraknya pawai dalam foto-foto kami berikut:
Peserta pawai dengan pakaian putri kesultanan. Foto: Suparta/acehkini
Gambaran prajurit Aceh masa kesultanan. Foto: Suparta/acehkini
Pawai prajurit Aceh masa lalu. Foto: Suparta/acehkini
Peserta pawai mengenakan pakaian adat aceh. Foto: Suparta/acehkini
Atraksi barongsai. Foto: Suparta/acehkini
Barongsai melintasi Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Peserta dengan pakaian adat. Foto: Suparta/acehkini
Pakaian adat dalam Koetaradja Festival 2019. Foto: Suparta/acehkini
Salah satu pakaian adat di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Baju adat dengan kreasi Cap Sikureung, stempel Sultan Aceh. Foto: Suparta/acehkini