Foto: Kerumunan Penjual Daging Menjelang Tradisi 'Meugang' di Aceh

Konten Media Partner
9 Agustus 2019 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual daging untuk meugang Idul Adha di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Penjual daging untuk meugang Idul Adha di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua hari menjelang Hari Raya Idul Adha, para penjual daging mulai ramai menggelar lapak dadakan di beberapa titik pusat keramaian di Kota Banda Aceh. Mereka melayani permintaan kebutuhan daging bagi para warga Aceh untuk tradisi meugang, yakni tradisi memasak dan menyantap daging bersama keluarga, Jumat (9/8/2019).
ADVERTISEMENT
Meugang merupakan tradisi masyarakat Aceh yang merupakan warisan leluhur sejak abad ke-16. Sama halnya saat jelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, tradisi meugang juga dirayakan pada momen Idul Adha.
Keramaian lapak penjual daging, di antaranya terlihat di ruas Jalan T. Iskandar Beurawe, Banda Aceh. Para penjual sudah beraktivitas sejak subuh.
Zakaria, seorang pedagang, menjelaskan hari ini dia menyembelih dua ekor sapi untuk dijual. Jika habis dia akan menambah stoknya lagi.
“Untuk pagi ini daging kami jual Rp 160 ribu per kilogram, hati dan limpa Rp 150 ribu, sedangkan tulang dijual Rp 80 ribu per kilogramnya,” jelas Zakaria. []
Menawarkan daging untuk pembeli. Foto: Suparta/acehkini
Interaksi penjual dan pembeli di lapak daging dadakan di Beurawe, Banda Aceh . Foto: Suparta/acehkini
Harga daging untuk meugang di Banda Aceh, Rp 160 ribu per kilogram. Foto: Suparta/acehkini
Membeli daging untuk tradisi meugang. Foto: Suparta/acehkini
Daging sapi lebih disukui warga di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Seorang anak melihat daging di Gampong Beurawe, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Seorang pedagang memotong daging dan tulang untuk dijual. Foto: Suparta/acehkini
Menimbang daging meugang. Foto: Suparta/acehkini
Fotografer: Suparta