Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Foto: Nelayan Ikan Depik dalam Pesona Laut Tawar, Aceh Tengah
13 Juli 2019 10:26 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
ADVERTISEMENT
Usai subuh, para nelayan pencari ikan depik mengayuh sampannya menjauh dari pinggir Danau Laut Tawar (Lut Tawar), Takengon, Aceh Tengah, Jumat (12/7). Sampan kecil melaju pelan di air tenang, meninggalkan dermaga kecil di pinggir danau.
ADVERTISEMENT
Sampan berukuran 3x0,5 meter itu dikayuh tanpa mesin, biasa dinaiki satu atau dua nelayan. Para nelayan itu mengenakan jaket tebal dan topi kupluk untuk mengusir suhu dingin yang teramat sangat.
Aktivitas mencari ikan depik sudah menjadi mata pencaharian mereka, sekaligus kegiatan merawat budaya. Jaring-jaring diangkat, lalu ikan khas danau itu diangkut ke dalam sampan. Pada Juni dan Juli, ikan depik memang sedang banyak-banyaknya.
Perlahan, mentari menyembul dari balik bukit sebelah timur danau, cahayanya membias di air. Para nelayan kembali ke dermaga, berlabuh membawa hasil. Ikan itu kemudian dibawa ke pasar. Depik basah dijual Rp 120 ribu per bambu (takaran 1 liter), yang kering dijual Rp 160 ribu per bambu.
ADVERTISEMENT
Depik adalah ikan khas Danau Laut Tawar yang luasnya 5.472 hektare itu. Para nelayan selalu memakai jaring pada sore hari dan mengambil hasilnya usai subuh. Selain menjaring, ikan tersebut dan beberapa jenis lainnya ikut dibudidaya dalam keramba-keramba di sepanjang sisian danau, seperti Ikan Relo, Ikan Gabus, Ikan Lele, Ikan Nila, dan Ikan Mas.
Danau sepanjang 17 kilometer dan lebar 5,5 kilometer itu terletak tepat di pinggir Kota Takengon, Ibu Kota Aceh Tengah. Laut Tawar punya pemandangan indah, sehingga kerap dijadikan destinasi wisata oleh wisatawan lokal dan mancanegara.
Merekam aktivitas para pemburu ikan depik tak pernah membosankan di Danau Lut Tawar, kawasan wisata andalan Aceh Tengah. Alamnya asri, memesona tiada tara. []
Fotografer: Suparta
ADVERTISEMENT