Foto: Suasana Museum Tsunami Aceh yang Kembali Dibuka, Pengunjung Dibatasi

Konten Media Partner
2 Januari 2021 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengunjung terlihat mengenakan masker saat melintas di jembatan dalam Gedung Museum Tsunami Aceh, Sabtu (2/1). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengunjung terlihat mengenakan masker saat melintas di jembatan dalam Gedung Museum Tsunami Aceh, Sabtu (2/1). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengunjung menikmati suasana dalam gedung Museum Tsunami Aceh, Kota Banda Aceh, Sabtu (2/1/2021). Untuk bisa menikmati suasana dalam bangunan pengingat bencana 16 tahun silam itu, saat ini pengunjung diwajibkan mengenakan masker.
ADVERTISEMENT
Setelah lebih dari sembilan bulan ditutup akibat pandemi corona, Museum Tsunami Aceh kembali dibuka untuk umum. Pembukaan kembali ini diikuti dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Kembali dibuka sejak tanggal 31 Desember tapi dengan kapasitas terbatas, tetap dengan protokol kesehatan," ujar Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, Hafnidar, Sabtu (2/1).
Personel TNI mengatur antrean pengunjung di pintu masuk ke dalam gedung Museum Tsunami Aceh, Sabtu (2/1). Foto: Suparta/acehkini
Di pintu masuk Museum Tsunami, petugas bersiaga memeriksa suhu tubuh pengunjung yang datang. Para staf dan pengunjung diwajibkan mengenakan masker. "Tanpa masker nggak boleh masuk. Cek suhu tubuh, harus cuci tangan, jumlah dibagi per 20 pengunjung," kata Hafnidar.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya memberlakukan sistem buka tutup. "Jadi ketika 100 sudah masuk (pekarangan museum) kurang lebih untuk rombongan yang tidak bisa dipisahkan, kita tutup gate utamanya. Kita akan kelola di dalam gedung dengan jumlah tersebut. Kemudian ketika itu sudah berkurang, kita buka lagi gate, makanya kita tetapkan per jam," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Berikut para pengunjung tersebut masuk ke dalam gedung musuem per 20 orang. Hafnidar menyebut pihaknya juga menyediakan kursi untuk transit untuk mencegah adanya penumpukan pengunjung.
Westafel cuci tangan yang kini disediakan bagi pengunjung Museum Tsunami Aceh. Foto: Suparta/acehkini
"Jadi 20 bayar tiket, yang boleh antre di depan gate 20 orang. Bagi yang sudah membeli tiket kita kasih duduk, kemudian di dalam kita sudah pakai gate digital dan juga sudah ada kursi untuk transit lagi. Jadi terurai, tidak tertumpuk di situ. Ada ruang yang kita bolehkan lima menit, ada yang 10 menit" ujar Hafnidar.
Selama dibuka kembali sejak 31 Desember 2020, rata-rata orang yang berkunjung ke Museum Tsunami mencapai 700 orang per hari. "Kemarin 700 orang, hari sebelumnya juga sekitar 700-800 karena rombongan tahun baru. Mungkin ini setelah Senin sudah turun," ujarnya.
Petugas Museum Tsunami Aceh mengecek suhu tubuh pengunjung di pintu masuk. Foto: Suparta/acehkini
Pengunjung Museum Tsunami Aceh duduk di kursi untuk transit yang kini disediakan sehingga tidak terjadi penumpukan orang. Foto: Suparta/acehkini
Museum Tsunami Aceh saat ini memberlakukan sistem buka tutup dan membatasi jumlah pengunjung dengan menerapkan protokol kesehatan. Foto: Suparta/acehkini
Pengunjung saat berada di ruang Sumur Doa dalam gedung Museum Tsunami Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Pengunjung menikmati suguhan dalam gedung Museum Tsunami Aceh, Sabtu (2/1). Foto: Suparta/acehkini
Pengunjung mengenakan kursi roda menikmati suguhan dalam gedung Museum Tsunami Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Museum Tsunami Aceh kembali dibuka untuk umum mulai 31 Desember 2020 setelah ditutup lebih dari sembilan bulan akibat pandemi COVID-19. Foto: Suparta/acehkini
Pengunjung melintas di jembatan dalam Gedung Museum Tsunami Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Seorang anak terlihat bermain di pinggir kolam bagian dalam Museum Tsunami Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Suasana pengunjung di pintu masuk pekarangan Museum Tsunami Aceh, Sabtu (2/1). Karena dibelakukan sistem buka tutup bagi 100 pengunjung per jam. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT